Rusia: NATO Butuh Musuh untuk Benarkan Keberadaannya

Senin, 14 November 2022 - 18:25 WIB
loading...
Rusia: NATO Butuh Musuh untuk Benarkan Keberadaannya
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah) berpidato pada pertemuan para menteri pertahanan NATO di markas Aliansi di Brussels 10 Februari 2016. Foto/REUTERS/Yves Herman
A A A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyatakan memiliki musuh untuk dilawan sangat penting untuk kelangsungan hidup NATO.

Diplomat itu menambahkan, perluasan blok itu sebagian besar dimotivasi kebutuhan memusuhi negara-negara sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan peran musuh.

“NATO adalah jenis organisasi yang tidak bisa hidup tanpa musuh. Kalau tidak ada pasti mati,” ujar dia seperti dikutip kantor berita RIA Novosti, Senin (14/11/2022).

“Mereka telah menyatakan Asia sebagai zona kepentingan aliansi, mendorong zona pertahanan mereka ke perbatasan China,” papar dia.



Grushko mengatakan konflik di Ukraina berasal dari niat NATO untuk akhirnya menerima Kiev sebagai anggota baru, sementara mengabaikan masalah keamanan nasional Rusia.

Menurut dia, aliansi itu masih berusaha membawa masuk Ukraina. Dia tidak percaya AS dan sekutunya bertindak rasional dalam masalah ini.

Kepemimpinan NATO mengklaim memiliki kebijakan pintu terbuka, mengatakan setiap negara memiliki hak berdaulat untuk memilihnya sebagai penyedia keamanan.



Piagamnya, bagaimanapun, mengharuskan semua anggota menyetujui ekspansi apa pun, fakta yang muncul ke permukaan setelah Turki menghentikan aksesi Finlandia dan Swedia atas dugaan perlindungan tersangka terorisme.

Aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) menyatakan masuknya Ukraina sebagai salah satu tujuannya pada 2008.

NATO menolak peringatan Moskow bahwa langkah seperti itu akan melewati garis merah. Setelah kudeta 2014 di Kiev, pemerintah Ukraina yang baru membatalkan kebijakan netralitas negara dan mengatakan bergabung dengan NATO adalah tujuan utamanya.

Ketika Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari, Rusia menyebut ekspansi NATO ke Ukraina sebagai salah satu alasan utama.

“Anggota NATO melatih dan mempersenjatai tentara Ukraina serta membangun infrastruktur militer di negara itu tanpa secara resmi menerima tawaran keanggotaan Kiev,” papar pernyataan Moskow.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)