Elon Musk Sebut Kata Bangkrut, 6 Eksekutif Twitter Hengkang

Sabtu, 12 November 2022 - 00:30 WIB
loading...
Elon Musk Sebut Kata...
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk. Foto/REUTERS
A A A
NEW YORK - Sebanyak enam eksekutif dilaporkan telah mengundurkan diri dari Twitter pekan ini. Pemilik baru platform media sosial itu, Elon Musk, mengadakan pertemuan dengan para pegawai pada Kamis (10/11/2022).

Dia mengumumkan kembalinya jam kerja dan menyebutkan kemungkinan kebangkrutan kecuali perusahaan dapat menemukan cara menjadi menguntungkan.

“Di antara para petinggi Twitter yang mundur adalah kepala keselamatan dan moderasi, Yoel Roth,” ungkap laporan Bloomberg, mengutip sumber orang dalam.



Musk telah mempertahankan Roth meskipun ada keluhan dari kaum konservatif bahwa dia bertanggung jawab atas sebagian besar sensor politik di platform itu.

Sensor politik menjadi salah satu alasan yang dikutip CEO Tesla dan SpaceX untuk membeli Twitter.

"Gambaran ekonomi ke depan sangat buruk," tulis Musk dalam email yang menyebut pertemuan itu, menurut New York Times.

Dia menambahkan, “Tanpa pendapatan berlangganan yang signifikan, ada kemungkinan besar Twitter tidak akan bertahan dari penurunan ekonomi yang akan datang.”

Musk dilaporkan mengatakan, “Kecuali Twitter dapat menghasilkan keuntungan dari program Blue bulanan USD8, kebangkrutan adalah kemungkinan yang sangat nyata.” Dia menambahkan platform saat ini terlalu bergantung pada iklan.

Sejumlah perusahaan telah menarik iklan mereka dari Twitter dalam beberapa pekan terakhir, karena kampanye tekanan oleh para aktivis yang tidak senang dengan pembelian perusahaan oleh Musk dan dukungan pada Partai Republik dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS).

Musk juga memberi tahu staf bahwa hari-hari makanan gratis, kerja jarak jauh, dan fasilitas lainnya telah berakhir, menurut beberapa outlet.

“Jika Anda secara fisik dapat datang ke kantor dan Anda tidak muncul, pengunduran diri diterima,” ujar dia.

Seiring dengan Roth, lima eksekutif lainnya berhenti pekan ini. Kepala privasi, keamanan informasi, dan kepatuhan mengundurkan diri tepat sebelum batas waktu penyerahan laporan kepada pemerintah AS, yang diwajibkan berdasarkan penyelesaian 2011 dengan Komisi Perdagangan Federal (FTC).

“FTC melacak perkembangan terakhir di Twitter dengan kekhawatiran mendalam," papar juru bicara Douglas Farrar.

Dia menambahkan, "Tidak ada CEO atau perusahaan yang kebal hukum." Pada Rabu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan "ada banyak cara" untuk menyelidiki akuisisi Musk atas Twitter sebagai potensi risiko keamanan nasional.

Musk memperingatkan publik bahwa, “Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang."

Pada hari Kamis, dia mentweet bahwa penggunaan platform terus meningkat. "Satu hal yang pasti: itu tidak membosankan!" ujar dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0934 seconds (0.1#10.140)