Lagi, Ukraina Buka Pintu Pembicaraan Damai

Kamis, 10 November 2022 - 21:22 WIB
loading...
Lagi, Ukraina Buka Pintu Pembicaraan Damai
Pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak. Foto/Anadolu
A A A
KIEV - Ukraina kembali memberikan sinyal bersedia untuk duduk satu meja dengan Rusia untuk pembicaraan damai. Namun, sekali lagi, Ukraina menegaskan pembicaraan itu diadakan di bawah syarat yang diajukannya.

Seorang pembantu senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy mengatakan Kiev akan setuju untuk mempertimbangkan pembicaraan dengan Rusia hanya jika persyaratannya terpenuhi.

"Kami akan mempertimbangkan mitra yang setuju untuk bernegosiasi (berdasarkan) pada prasyarat kami," kata Mykhailo Podolyak dalam sebuah wawancara dengan harian Italia, Corriere della Sera, dalam menanggapi pertanyaan apakah Kiev akan menerima pembicaraan dengan kepemimpinan saat ini di Moskow.

Podolyak menggarisbawahi pentingnya prasyarat Ukraina diterima, daripada "orang yang menerimanya."

Awal bulan ini, Presiden Zelenskyy menetapkan serangkaian kondisi untuk pembicaraan dengan Rusia, termasuk seruan kepada Moskow untuk mematuhi Piagam PBB dan membayar kompensasi atas kerugian yang disebabkan oleh perang yang sedang berlangsung. Ini dilihat sebagai kemungkinan pembalikan dari keputusan sebelumnya yang mengesampingkan negosiasi dengan pemerintah Rusia saat ini.



Dalam wawancara tersebut, Podolyak mengecilkan kemungkinan Rusia menyetujui kondisi Ukraina.

"Saya tidak berpikir Putin dapat menerimanya. Dia akan dieliminasi sebagai aktor politik dan, bagaimanapun juga, Zelenskyy akan memutuskan siapa yang akan diajak bicara," ujarnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (10/11/2022).

Pejabat Ukraina itu juga menolak klaim bahwa Amerika Serikat (AS) mendorong Kiev untuk bernegosiasi dengan Moskow, dengan mengatakan bahwa AS adalah sekutu yang "mendukung kami dalam segala hal."

Podolyak juga mengomentari keputusan Rusia pada hari Rabu untuk menarik diri dari tepi barat Sungai Dnieper, mencatat bahwa langkah itu sama sekali bukan isyarat niat baik, tetapi kekalahan militer yang sangat serius.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)