Inggris Telah Membekukan Lebih dari Rp321 Triliun Aset Rusia

Kamis, 10 November 2022 - 20:32 WIB
loading...
A A A
Inggris sejauh ini telah memberikan sanksi kepada lebih dari 1.200 individu termasuk pengusaha terkenal dan politisi terkemuka serta lebih dari 120 entitas di Rusia.

Para pejabat mengatakan sanksi Barat berarti menipisnya persediaan suku cadang untuk industri otomotif, dengan mobil-mobil baru seperti model Lada terbaru diproduksi tanpa airbag atau rem anti-lock.

Sementara itu perusahaan kedirgantaraan Rusia melucuti pesawatnya untuk suku cadang dan menggunakan semikonduktor dalam peralatan dapur di tank era Soviet.

Para pejabat menambahkan bahwa kekurangan amunisi telah memainkan peran dalam keberhasilan medan perang Ukraina baru-baru ini.



"Dalam jangka panjang, Rusia mengalami gangguan dan kurangnya akses ke teknologi penting, dengan 75% perusahaan mengurangi operasi dan 25% meninggalkan negara itu sepenuhnya," kata para pejabat.

Sementara aset Rusia saat ini hanya dibekukan, ada diskusi tentang opsi yang tersedia untuk merebutnya. Para pejabat Barat mengatakan ada kebutuhan untuk bantuan keuangan skala besar guna membangun kembali Ukraina dan kasus moral bagi mereka yang bertanggung jawab atas invasi untuk berkontribusi dalam hal ini.

"Saya pikir apa yang ingin kami lakukan adalah melihat semua opsi, apa yang mungkin, dan kemudian mengambil keputusan dengan sekutu tentang itu," kata seorang pejabat.

Sejak Inggris mulai memberlakukan larangan perjalanan, pembekuan aset dan sanksi lainnya pada 24 Februari, hari pasukan Rusia menginvasi Ukraina, pemerintah telah menerima 236 laporan pelanggaran sanksi.

Miliarder Rusia Petr Aven menantang tuduhan bahwa dia menghindari sanksi terhadapnya di pengadilan London. Dia dituduh menggunakan uang yang diparkir di rekening Inggris untuk mendanai gaya hidupnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1161 seconds (0.1#10.140)