Finlandia Siap Hadapi Semua Skenario Respons Rusia Saat Gabung NATO

Kamis, 10 November 2022 - 06:15 WIB
loading...
Finlandia Siap Hadapi...
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin berbicara di konferensi iklim PBB di Mesir. Foto/pdo
A A A
SHARM EL SHEIKH - Finlandia siap menghadapi semua skenario terkait tanggapan Rusia terhadap upayanya bergabung dengan NATO.

Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin mengatakan hal itu dalam wawancara dengan Al Arabiya TV.

Menurut dia, meskipun tidak ada “ancaman akut” dari Moskow, Finlandia harus memastikan perbatasannya dilindungi.

“Kami siap dalam berbagai jenis skenario. Tidak ada ancaman akut, misalnya (tidak ada) ancaman militer terhadap Finlandia atau Swedia. Tetapi kedua negara kami memutuskan bergabung dengan NATO karena agresi Rusia terhadap Ukraina,” ujar Marin.



“Finlandia memiliki perbatasan yang panjang dengan Rusia, jadi tentu saja kami ingin memastikan bahwa apa yang terjadi hari ini di Ukraina tidak akan terjadi di Finlandia,” ungkap dia.

Finlandia dan Swedia saat ini sedang menunggu Turki dan Hongaria untuk meratifikasi aksesi mereka ke dalam aliansi. Semua 28 anggota NATO lainnya telah menyetujui tawaran tersebut.



Baik Finlandia dan Swedia bergegas menjadi anggota NATO pada bulan Mei, meninggalkan dekade non-blok militer setelah negara tetangga Rusia menginvasi Ukraina.

Marin mengatakan kepada Al Arabiya bahwa penundaan itu karena Turki dan Swedia belum mencapai kesepakatan.

“Saya telah berbicara singkat dengan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan, dan dia telah memberi tahu kami hal yang sama yang dia katakan juga di depan umum. (Dia berkata) tidak ada masalah besar dengan Finlandia. Ada beberapa masalah yang ingin dia diskusikan dengan Swedia. Tapi tentu saja, kami berada di dalamnya bersama dengan Swedia dan kami berharap Turki dan Hongaria akan meratifikasinya sesegera mungkin,” papar dia.

“Finlandia juga akan terus mendorong diakhirinya agresi Rusia di Ukraina,” ujar Marin, seraya menambahkan seluruh kawasan Eropa terguncang akibat dampak perang.

“(Perang) mempengaruhi berbagai negara dalam banyak hal, jadi kita perlu memastikan perang berakhir. Kami membantu Ukraina dengan segala cara yang kami bisa dengan memberikan sanksi yang lebih berat kepada Rusia, memastikan Ukraina diberikan persenjataan, (dan) bantuan kemanusiaan,” papar perdana menteri kepada Al Arabiya.

“Salah satu tujuan Finlandia saat ini adalah mencoba mengurangi dampak krisis energi global yang diakibatkan invasi Rusia ke Ukraina,” ungkap perdana menteri dalam wawancaranya, yang diadakan di sela-sela COP27 di Sharm el-Sheikh Mesir.

“Kami bekerja sama di Uni Eropa (untuk) memastikan bahwa kami dapat memotong harga energi yang tinggi,” ujar dia.

“Dengan cara itu (kita juga bisa) mengatasi Rusia dan tidak (memberikan) pengaruh yang digunakannya sekarang untuk memeras Eropa dengan energi,” papar dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0958 seconds (0.1#10.140)