21 Hari Pengepungan Israel Merusak Ekonomi Nablus
loading...
A
A
A
NABLUS - 21 hari pengepungan Israel telah merusak ekonomi kota Nablus di Tepi Barat dan mengakibatkan kerugian komersial besar bagi para pedagang.
Anadolu Agency melaporkan hal itu pada Jumat (4/11/2022). Pedagang dan pejabat Palestina dari Nablus, pusat komersial utama di Tepi Barat, mengatakan pengepungan Israel telah mencekik kota dan penduduknya serta mengakibatkan kerugian ekonomi yang membutuhkan banyak waktu untuk pulih.
Pada 12 Oktober 2022, pasukan Israel mengepung kota dengan blok semen tinggi, karung pasir besar dan barikade pasir, memaksakan pengepungan ketat di kota.
Kementerian Ekonomi Palestina menyatakan pengepungan itu merugikan 17.113 fasilitas komersial dan industri.
Pengepungan berlangsung selama 21 hari, ketika Israel mengumumkan pencabutan pembatasan kota pada 3 November.
Berbicara kepada Anadolu Agency, pedagang Ahmad Abu Hashish menjelaskan, "Nablus menjalani pengepungan yang melumpuhkan ekonominya. Pengepungan itu mempengaruhi sejumlah besar pedagang dan pemilik toko."
Abu Hashish memiliki toko pakaian di jalan yang ditutup dengan barikade pasir mengungkapkan, "Jalan ini melayani pemerintahan Nablus, Tulkarm, Jenin dan Qalqilia. Orang-orang yang bepergian ke dan dari Ramallah melewati jalan ini. Ini memiliki lokasi komersial yang strategis."
"Selama pengepungan, itu hampir kosong. Kami menjalani hari-hari yang sulit. Selain pengepungan, pendudukan Israel memberlakukan jam malam dari waktu ke waktu," papar dia.
Sementara itu, Mujahed Salam, pemilik toko lainnya, mengatakan kota itu menyaksikan pengepungan yang melumpuhkan serupa dengan yang diberlakukan pada awal Intifadah kedua.
Anadolu Agency melaporkan hal itu pada Jumat (4/11/2022). Pedagang dan pejabat Palestina dari Nablus, pusat komersial utama di Tepi Barat, mengatakan pengepungan Israel telah mencekik kota dan penduduknya serta mengakibatkan kerugian ekonomi yang membutuhkan banyak waktu untuk pulih.
Pada 12 Oktober 2022, pasukan Israel mengepung kota dengan blok semen tinggi, karung pasir besar dan barikade pasir, memaksakan pengepungan ketat di kota.
Kementerian Ekonomi Palestina menyatakan pengepungan itu merugikan 17.113 fasilitas komersial dan industri.
Pengepungan berlangsung selama 21 hari, ketika Israel mengumumkan pencabutan pembatasan kota pada 3 November.
Berbicara kepada Anadolu Agency, pedagang Ahmad Abu Hashish menjelaskan, "Nablus menjalani pengepungan yang melumpuhkan ekonominya. Pengepungan itu mempengaruhi sejumlah besar pedagang dan pemilik toko."
Abu Hashish memiliki toko pakaian di jalan yang ditutup dengan barikade pasir mengungkapkan, "Jalan ini melayani pemerintahan Nablus, Tulkarm, Jenin dan Qalqilia. Orang-orang yang bepergian ke dan dari Ramallah melewati jalan ini. Ini memiliki lokasi komersial yang strategis."
"Selama pengepungan, itu hampir kosong. Kami menjalani hari-hari yang sulit. Selain pengepungan, pendudukan Israel memberlakukan jam malam dari waktu ke waktu," papar dia.
Sementara itu, Mujahed Salam, pemilik toko lainnya, mengatakan kota itu menyaksikan pengepungan yang melumpuhkan serupa dengan yang diberlakukan pada awal Intifadah kedua.