Erdogan: Turki-Rusia Akan Kirim Gandum Gratis ke Negara-negara yang Membutuhkan
loading...
A
A
A
ANKARA - Rusia dan Turki telah mencapai kesepakatan untuk mengirimkan gandum secara gratis ke negara-negara yang membutuhkan, termasuk ke Djibouti, Somalia dan Sudan. Hal itu diungkapkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan , Jumat (4/11/2022).
“Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada saya selama percakapan telepon kami, bahwa kami harus mengirim gandum gratis ke negara-negara, termasuk Djibouti, Somalia dan Sudan. Kami telah setuju," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.
Menurut Erdogan, kedua negara sepakat untuk membahas ini secara luas pada KTT G20 di Indonesia. "Kami akan memastikan bahwa pengiriman biji-bijian mencapai semua negara yang membutuhkan, terutama Somalia, Djibouti dan Sudan, yang sedang berjuang dengan krisis pangan dan kelaparan yang serius," lanjut Erdogan, seperti dikutip dari AFP.
Pekan ini, Rusia kembali ke kesepakatan gandum yang memungkinkan ekspor Ukraina melewati Laut Hitam. Perjanjian Juli, yang ditengahi oleh PBB dan Turkiy, akan diperbarui pada 19 November, tiga hari setelah KTT G20 berakhir di Bali.
Putin telah berulang kali mengkritik perjanjian tersebut. Pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya tidak akan ambil bagian dalam G20 jika Putin hadir. Pemimpin Rusia belum mengkonfirmasi apakah dia akan melakukannya atau tidak.
Salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, Ukraina terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
Putin menegaskan bahwa biji-bijian terutama masuk ke negara-negara Eropa, bukan negara-negara miskin. Ukraina dan negara-negara Eropa membantah tuduhan tersebut.
“Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada saya selama percakapan telepon kami, bahwa kami harus mengirim gandum gratis ke negara-negara, termasuk Djibouti, Somalia dan Sudan. Kami telah setuju," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.
Menurut Erdogan, kedua negara sepakat untuk membahas ini secara luas pada KTT G20 di Indonesia. "Kami akan memastikan bahwa pengiriman biji-bijian mencapai semua negara yang membutuhkan, terutama Somalia, Djibouti dan Sudan, yang sedang berjuang dengan krisis pangan dan kelaparan yang serius," lanjut Erdogan, seperti dikutip dari AFP.
Pekan ini, Rusia kembali ke kesepakatan gandum yang memungkinkan ekspor Ukraina melewati Laut Hitam. Perjanjian Juli, yang ditengahi oleh PBB dan Turkiy, akan diperbarui pada 19 November, tiga hari setelah KTT G20 berakhir di Bali.
Putin telah berulang kali mengkritik perjanjian tersebut. Pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya tidak akan ambil bagian dalam G20 jika Putin hadir. Pemimpin Rusia belum mengkonfirmasi apakah dia akan melakukannya atau tidak.
Salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, Ukraina terpaksa menghentikan hampir semua pengiriman setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari.
Putin menegaskan bahwa biji-bijian terutama masuk ke negara-negara Eropa, bukan negara-negara miskin. Ukraina dan negara-negara Eropa membantah tuduhan tersebut.
(esn)