Majelis Umum PBB Kutuk Embargo AS pada Kuba, Hanya Israel yang Dukung

Sabtu, 05 November 2022 - 00:30 WIB
loading...
A A A
Namun, Trump melanjutkan upaya presiden sebelumnya untuk mengisolasi negara sosialis itu.

Washington memberlakukan embargo pada tahun 1960 setelah revolusi Fidel Castro menggulingkan pemerintah Batista yang bersahabat dengan AS dan menasionalisasi properti milik warga negara Amerika.

Pemerintahan Trump dan Biden telah mengangkat dalih “hak asasi manusia” untuk membenarkan pencekikan ekonomi selama beberapa dekade, argumen yang dianggap tidak logis oleh Wakil Duta Besar Kuba untuk PBB Yuri Gala.

“Jika pemerintah Amerika Serikat benar-benar peduli pada kesejahteraan, hak asasi manusia, dan penentuan nasib sendiri rakyat Kuba, mereka bisa mencabut embargo,” tegas dia.

Dia menambahkan Washington dapat mencabut pembatasan ekonomi yang saat ini mencekik peluang ekonomi bagi para calon kapitalis.

Sebaliknya, Rodriguez berpendapat, “AS mempersenjatai Big Tech dan media dalam kampanye disinformasi dan penghinaan yang kejam terhadap Kuba … menggunakan anak-anak, pemuda, dan seniman kami sebagai target pemboman politik dan media ini.”

Washington memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Kuba tahun lalu, mengutuk tanggapan polisi terhadap pecahnya protes.

Saat itu protes dimulai terkait kekurangan makanan dan obat-obatan, namun kemudian berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah yang keras.

Kuba menuding AS mendorong gerakan unjuk rasa anti-pemerintah di negaranya.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2855 seconds (0.1#10.140)