Biden Umbar Janji Bebaskan Iran, Teheran Beri Jawaban Tegas

Sabtu, 05 November 2022 - 00:01 WIB
loading...
Biden Umbar Janji Bebaskan Iran, Teheran Beri Jawaban Tegas
Presiden Iran Ebrahim Raisi. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat (4/11/2022), Presiden Iran Ebrahim Raisi menolak janji Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk "membebaskan Iran."

Raisi mengatakan pada Biden bahwa Iran sudah mengamankan kebebasannya ketika Shah yang pro-Barat digulingkan pada 1979.

Teheran berulang kali menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menghasut gelombang protes anti-pemerintah dalam beberapa bulan terakhir.

“Jangan khawatir, kita akan membebaskan Iran. Mereka akan segera membebaskan diri,” ujar Biden kepada para pendukungnya saat rapat umum di California pada Kamis (3/11/2022).



Biden tidak merinci apa yang akan dilakukan AS untuk "membebaskan Iran," tetapi Gedung Putih dan anggota parlemen dari kedua pihak di Washington sebelumnya membuat pernyataan untuk mendukung demonstrasi anti-pemerintah di Iran.

Tak hanya itu, AS telah memberlakukan dua putaran sanksi pada pemerintah Iran sebagai tanggapan atas kekerasan yang terjadi selama gelombang unjuk rasa.

Protes pecah setelah seorang wanita berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi setelah penangkapannya karena mengenakan jilbab yang "tidak pantas".

“Saya memberi tahu Biden bahwa Iran dibebaskan 43 tahun yang lalu,” tegas Raisi, menanggapi komentar Biden.

Raisi merujuk pada revolusi yang menggulingkan Shah yang didukung Amerika Serikat dan mengarah pada pembentukan pemerintahan Islam Iran saat ini.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian meminta Biden “menghentikan perilaku munafiknya.”

“Gedung Putih semakin mempromosikan kekerasan dan teror dalam kerusuhan baru-baru ini di Iran, sementara pada saat yang sama berusaha mencapai kesepakatan nuklir,” tulis dia di Twitter.

Para pejabat Iran menuduh AS, serta Arab Saudi dan Israel, mengobarkan protes dan kerusuhan yang sedang berlangsung.

Raisi mengklaim "kerusuhan ini membuka jalan bagi serangan teroris," mengacu pada penembakan massal di satu tempat ibadah pekan lalu yang menewaskan 15 orang.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)