Migran Terobos Perbatasan AS, Bentrok dengan Petugas

Rabu, 02 November 2022 - 08:11 WIB
loading...
Migran Terobos Perbatasan AS, Bentrok dengan Petugas
Petugas mengusir migran yang menerobos perbatasan AS. Foto/twitter
A A A
WASHINGTON - Patroli Perbatasan Amerika Serikat (CBP) mengusir sekelompok besar migran yang mengibarkan bendera raksasa Venezuela ketika mereka berusaha melintasi perbatasan dekat El Paso, Texas, pada Senin (31/10/2022).

“Sebelumnya, dua anggota kelompok migran itu diduga menyerang personel CBP,” ungkap CBP kepada Fox News.



Bentrok itu sebagian terekam dalam video dan Kantor Tanggung Jawab Profesional dilaporkan telah ditugaskan untuk meninjaunya.

“Setelah seorang migran diduga menyerang seorang agen dengan tiang bendera dan migran lainnya diduga melukai seorang agen dengan melemparkan batu ke arah mereka, CBP memulai tindakan pengendalian massa,” ungkap pernyataan CBP.



Langkah itu termasuk “penggunaan sistem peluncur bola merica dengan kekuatan yang tidak terlalu mematikan” atau granat bola merica.

Tidak jelas apakah calon imigran itu benar-benar dari Venezuela, atau sudah berapa lama mereka membawa bendera besar dan berat itu.

Satu video pertikaian yang diposting ke media sosial, difilmkan oleh “aktivis” yang tidak disebutkan namanya.



Video itu menunjukkan para migran digiring kembali ke Rio Grande oleh barisan agen Patroli Perbatasan yang maju sementara bendera Honduras dibiarkan ditanam di dasar sungai di sisi AS.

Patroli Perbatasan telah menangkap lebih dari 50 kelompok besar yang terdiri dari 100 migran atau lebih dalam sebulan terakhir saja, menurut Fox.

Fox melaporkan kelompok lain, yang terdiri dari sekitar 300 orang dewasa yang kebanyakan lajang, menyeberang ke Normandia, Texas, pada Selasa.

Rekor 2,3 juta imigran ilegal ditangkap di AS pada tahun fiskal 2022, dengan lebih dari 227.000 orang dari mereka ditangkap pada September.

September menjadi bulan terburuk dalam sejarah CBP untuk penyeberangan migran. Antara 7.300 dan 7.500 migran melintasi perbatasan setiap hari selama sebulan.

Meski Patroli Perbatasan menghitung "pertemuan migran" daripada migran secara individu, yang berarti beberapa orang mungkin dihitung lebih dari sekali, angka tersebut tetap merupakan peningkatan besar selama tahun 2021, yang melihat 1,7 juta migran memasuki AS.

Baik lawan politik Presiden Joe Biden di dalam negeri maupun para pemimpin Guatemala dan El Salvador menyalahkan pemimpin AS atas peningkatan penyeberangan ilegal.

Biden mencabut beberapa langkah yang diadopsi pendahulunya, Donald Trump, yang telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah pelintas batas ilegal, seperti kebijakan "tetap di Meksiko" yang memaksa pendatang baru menunggu di luar AS sementara kasus mereka sedang dipertimbangkan, serta perintah pengendalian pandemi Covid-19.

Investigasi Fox News menemukan pemerintahan Biden bahkan mendanai bantuan hukum bagi para imigran yang memerangi deportasi.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)