AS: Ada Opsi Militer untuk Cegah Iran Miliki Bom Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Rob Malley mengatakan opsi militer ada di atas meja jika diplomasi gagal dalam mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Teheran.
“Seperti yang dikatakan Presiden, jika semua cara lain gagal, sebagai upaya terakhir, dia akan mempertahankan opsi militer, sangat jelas di atas meja, jika itu yang diperlukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” kata Malley.
Tetapi Malley mengulangi preferensi pemerintahan Joe Biden agar upaya diplomatik berhasil dan membela kesediaan pemerintah yang berkelanjutan untuk terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan Iran.
“Kami tidak meminta maaf karena telah mencoba dan masih berusaha melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” katanya selama webinar dengan Carnegie Endowment for International Peace, sebuah think tank yang berbasis di Washington pada hari Senin.
"Sekali lagi, preferensi untuk diplomasi jika itu dapat bekerja dengan alat-alat tekanan, khususnya sanksi, tetapi juga menjaga semua opsi di atas meja jika diplomasi gagal," ujarnya, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (1/11/2022).
Adapun status pembicaraan kesepakatan nuklir, Malley mengatakan "tidak ada gerakan" sejak awal September.
Karena itu, kata dia, kesepakatan itu tidak menjadi fokus pemerintah saat ini.
“Kami tidak akan fokus pada sesuatu yang lembam, ketika hal-hal lain terjadi,” kata Malley, menunjuk pada protes anti-pemerintah di Iran dan keputusan Teheran untuk mentransfer drone ke Rusia.
Dia dengan cepat mengatakan bahwa pemerintah AS tidak menyerah pada diplomasi dan berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran.
“Tetapi jika Iran telah mengambil posisi yang diambil, kami tidak akan menghabiskan waktu untuk fokus pada itu," imbuh Malley.
“Seperti yang dikatakan Presiden, jika semua cara lain gagal, sebagai upaya terakhir, dia akan mempertahankan opsi militer, sangat jelas di atas meja, jika itu yang diperlukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” kata Malley.
Tetapi Malley mengulangi preferensi pemerintahan Joe Biden agar upaya diplomatik berhasil dan membela kesediaan pemerintah yang berkelanjutan untuk terlibat dalam pembicaraan tidak langsung dengan Iran.
“Kami tidak meminta maaf karena telah mencoba dan masih berusaha melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir,” katanya selama webinar dengan Carnegie Endowment for International Peace, sebuah think tank yang berbasis di Washington pada hari Senin.
"Sekali lagi, preferensi untuk diplomasi jika itu dapat bekerja dengan alat-alat tekanan, khususnya sanksi, tetapi juga menjaga semua opsi di atas meja jika diplomasi gagal," ujarnya, seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (1/11/2022).
Adapun status pembicaraan kesepakatan nuklir, Malley mengatakan "tidak ada gerakan" sejak awal September.
Karena itu, kata dia, kesepakatan itu tidak menjadi fokus pemerintah saat ini.
“Kami tidak akan fokus pada sesuatu yang lembam, ketika hal-hal lain terjadi,” kata Malley, menunjuk pada protes anti-pemerintah di Iran dan keputusan Teheran untuk mentransfer drone ke Rusia.
Dia dengan cepat mengatakan bahwa pemerintah AS tidak menyerah pada diplomasi dan berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran.
“Tetapi jika Iran telah mengambil posisi yang diambil, kami tidak akan menghabiskan waktu untuk fokus pada itu," imbuh Malley.
(min)