Tragedi Halloween Itaewon: Korban Tewas 154 Orang Termasuk Produser Cantik Grace Rached

Senin, 31 Oktober 2022 - 12:30 WIB
loading...
A A A
"Itu bukan penyerbuan, itu adalah berjejalan yang lambat dan menyakitkan," katanya.

“Keterkaitan ini bukan karena orang mabuk. Ini adalah kurangnya perencanaan, kepolisian dan layanan darurat."

Dia mengatakan butuh setengah jam bagi polisi untuk tiba, satu jam lagi untuk bala bantuan dan bahkan lebih lama untuk layanan darurat lainnya.

“Tidak ada yang mau membantu. Saya menyaksikan orang-orang merekam dan bernyanyi dan tertawa saat teman-teman saya sekarat, bersama dengan banyak orang lainnya,” katanya.

“Saya ada di sana mencoba menarik orang keluar karena tidak ada cukup petugas polisi dan tidak ada yang melakukan apa pun untuk membuat kerumunan berhenti," ujarnya.

“Kami berteriak, kami mengatakan 'Anda harus kembali, Anda harus berbalik, orang-orang sekarat', tetapi tidak ada yang mendengarkan," katanya.

“Ada orang-orang yang tergeletak di tanah mendapatkan CPR, bukan oleh profesional kesehatan, oleh orang-orang acak, siapa pun yang bisa.”

Dua teman lain yang bersamanya malam itu berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

"Saya sedih. Saya hancur oleh situasi, yang bisa dengan mudah dihindari, tetapi tidak ada yang mau mendengarkan," katanya.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan tragedi itu telah memengaruhi keluarga Rached dengan cara yang paling keras.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1054 seconds (0.1#10.140)