Ukraina Minta AS Tekan Israel agar Kirim Senjata untuk Lawan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina meminta Amerika Serikat (AS) untuk menekan Israel agar memberikan bantuan senjata kepada Kiev untuk melawan invasi Rusia .
Permintaan itu disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Israel Evgeny Korniychuk.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Hill, yang diterbitkan pada hari Minggu (30/10/2022), Korniychuk mengtakan bahwa—karena AS adalah satu-satunya negara yang didengar Israel—Washington harus memastikan bahwa sekutu dekatnya itu mematuhi sanksi Barat terhadap Rusia.
Dia mengaku bertemu dengan Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides setiap pekan, bercanda menyebut Tom Nides sebagai "senjata rahasia" dalam kampanyenya untuk mendorong Israel keluar dari status netralnya.
“Inilah mengapa kami membahas langkah-langkah dukungan yang berbeda, dan sekali lagi, kami perlu mengubah tren utama ini yang membuat posisi Israel berbeda dari dunia demokrasi lainnya, dan memiliki lebih banyak kerja sama teknis militer,” katanya.
Diplomat Ukraina itu mengakui bahwa ada beberapa perkembangan positif dalam hubungan dengan Israel, yang baru-baru ini menawarkan negaranya sistem peringatan rudal.
"Namun, Ukraina mengharapkan lebih banyak dari Israel, tentu saja," katanya.
Dia menyatakan harapan bahwa dugaan kolaborasi militer antara Rusia dan Iran di Ukraina—sesuatu yang telah disangkal oleh kedua negara—akan membuat Israel mengubah pendiriannya tentang pasokan senjata.
Pernyataan Korniychuk muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, mengutip “keterbatasan operasional", menjelaskan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov bahwa Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina.
Permintaan itu disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Israel Evgeny Korniychuk.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Hill, yang diterbitkan pada hari Minggu (30/10/2022), Korniychuk mengtakan bahwa—karena AS adalah satu-satunya negara yang didengar Israel—Washington harus memastikan bahwa sekutu dekatnya itu mematuhi sanksi Barat terhadap Rusia.
Dia mengaku bertemu dengan Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides setiap pekan, bercanda menyebut Tom Nides sebagai "senjata rahasia" dalam kampanyenya untuk mendorong Israel keluar dari status netralnya.
“Inilah mengapa kami membahas langkah-langkah dukungan yang berbeda, dan sekali lagi, kami perlu mengubah tren utama ini yang membuat posisi Israel berbeda dari dunia demokrasi lainnya, dan memiliki lebih banyak kerja sama teknis militer,” katanya.
Diplomat Ukraina itu mengakui bahwa ada beberapa perkembangan positif dalam hubungan dengan Israel, yang baru-baru ini menawarkan negaranya sistem peringatan rudal.
"Namun, Ukraina mengharapkan lebih banyak dari Israel, tentu saja," katanya.
Dia menyatakan harapan bahwa dugaan kolaborasi militer antara Rusia dan Iran di Ukraina—sesuatu yang telah disangkal oleh kedua negara—akan membuat Israel mengubah pendiriannya tentang pasokan senjata.
Pernyataan Korniychuk muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, mengutip “keterbatasan operasional", menjelaskan kepada Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov bahwa Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina.