Apakah Rusia Ingin Mengebom Nuklir Ukraina? Ini Jawaban Vladimir Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin angkat bicara setelah negara-negara Barat menyuarakan kecemasannya bahwa Rusia berpotensi menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Putin menegaskan negaranya tidak berniat menggunakan senjata pemusnah massal itu dan menyebut Barat telah membangkitkan ketakutan tentang senjata atom untuk mencoba membuat seluruh dunia menentang Moskow.
Dalam pidato kebijakan luar negeri utama di Moskow, Putin berusaha untuk menggalang dunia non-Barat untuk tujuannya, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengejar hegemoni global menyiapkan dekade paling berbahaya sejak Perang Dunia II.
Rusia sedang menggelar latihan militer yang melibatkan kemampuan pasukan nuklirnya di tengah perangnya di Ukraina. Tetapi Putin mengatakan dia tidak berniat untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, dengan mengeklaim bahwa itu tidak masuk akal secara militer atau politik untuk melakukannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan latihan nuklir tahunan "Grom" Rusia tampaknya tidak dimaksudkan untuk menyembunyikan penyebaran senjata nuklir yang sesungguhnya.
"Kami belum melihat apa pun yang membuat kami percaya, pada titik ini, bahwa ini adalah semacam aktivitas penyamaran," kata Austin.
Putin telah berulang kali mengancam Ukraina dan Barat dengan konsekuensi bencana untuk setiap serangan eskalasi di wilayah Rusia, yang sekarang mencakup empat wilayah baru yang dianeksasi dari Ukraina.
Itu telah ditafsirkan Barat sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan senjata nuklir dengan dalih untuk membela diri, terutama karena Rusia dianggap kewalahan menghadapi serangan balasan pasukan Ukraina baru-baru ini.
Namun dalam sambutannya di Valdai Discussion Club, sebuah think tank Moskow, Putin mengatakan, "Peringatan Barat tentang potensi serangan nuklir Rusia adalah upaya untuk mendorong dan meyakinkan teman-teman kita atau negara-negara netral bahwa mereka harus bersama-sama melawan Rusia.”
“Kami tidak pernah mengatakan apa pun secara proaktif tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Kami hanya memberi isyarat sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin Barat,” kata Putin.
“Ketika senjata nuklir ada, selalu ada bahaya penggunaannya. Provokasi dengan penggunaan senjata nuklir digunakan untuk berdampak pada sekutu kita, teman-teman kita, dan negara-negara netral.”
Putin menggunakan pidatonya, yang jelas ditujukan ke Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin, untuk menuduh Barat bertujuan untuk "hegemoni dunia".
“Permainan berbahaya, kotor dan berdarah Barat telah melepaskan salah satu dekade yang paling penting, berbahaya dan tidak dapat diprediksi sejak Perang Dunia Kedua," katanya.
“Ini [Barat] menentang kedaulatan rakyat dan bangsa, identitas dan keunikan mereka, dan tidak memperhatikan kepentingan negara lain apa pun,” kata Putin.
"Tetapi Barat tidak mampu memerintah secara sepihak...betapapun ia mencoba melakukan itu," imbuh Putin seperti dikutip Financial Review, Sabtu (29/10/2022).
Putin menegaskan negaranya tidak berniat menggunakan senjata pemusnah massal itu dan menyebut Barat telah membangkitkan ketakutan tentang senjata atom untuk mencoba membuat seluruh dunia menentang Moskow.
Dalam pidato kebijakan luar negeri utama di Moskow, Putin berusaha untuk menggalang dunia non-Barat untuk tujuannya, menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengejar hegemoni global menyiapkan dekade paling berbahaya sejak Perang Dunia II.
Rusia sedang menggelar latihan militer yang melibatkan kemampuan pasukan nuklirnya di tengah perangnya di Ukraina. Tetapi Putin mengatakan dia tidak berniat untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, dengan mengeklaim bahwa itu tidak masuk akal secara militer atau politik untuk melakukannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan latihan nuklir tahunan "Grom" Rusia tampaknya tidak dimaksudkan untuk menyembunyikan penyebaran senjata nuklir yang sesungguhnya.
"Kami belum melihat apa pun yang membuat kami percaya, pada titik ini, bahwa ini adalah semacam aktivitas penyamaran," kata Austin.
Putin telah berulang kali mengancam Ukraina dan Barat dengan konsekuensi bencana untuk setiap serangan eskalasi di wilayah Rusia, yang sekarang mencakup empat wilayah baru yang dianeksasi dari Ukraina.
Itu telah ditafsirkan Barat sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan senjata nuklir dengan dalih untuk membela diri, terutama karena Rusia dianggap kewalahan menghadapi serangan balasan pasukan Ukraina baru-baru ini.
Namun dalam sambutannya di Valdai Discussion Club, sebuah think tank Moskow, Putin mengatakan, "Peringatan Barat tentang potensi serangan nuklir Rusia adalah upaya untuk mendorong dan meyakinkan teman-teman kita atau negara-negara netral bahwa mereka harus bersama-sama melawan Rusia.”
“Kami tidak pernah mengatakan apa pun secara proaktif tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Kami hanya memberi isyarat sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh para pemimpin Barat,” kata Putin.
“Ketika senjata nuklir ada, selalu ada bahaya penggunaannya. Provokasi dengan penggunaan senjata nuklir digunakan untuk berdampak pada sekutu kita, teman-teman kita, dan negara-negara netral.”
Putin menggunakan pidatonya, yang jelas ditujukan ke Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin, untuk menuduh Barat bertujuan untuk "hegemoni dunia".
“Permainan berbahaya, kotor dan berdarah Barat telah melepaskan salah satu dekade yang paling penting, berbahaya dan tidak dapat diprediksi sejak Perang Dunia Kedua," katanya.
“Ini [Barat] menentang kedaulatan rakyat dan bangsa, identitas dan keunikan mereka, dan tidak memperhatikan kepentingan negara lain apa pun,” kata Putin.
"Tetapi Barat tidak mampu memerintah secara sepihak...betapapun ia mencoba melakukan itu," imbuh Putin seperti dikutip Financial Review, Sabtu (29/10/2022).
(min)