Polandia Terima Proposal Nuklir AS, Peringatan Keras bagi Rusia
loading...
A
A
A
WARSAWA - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyatakan negaranya telah menerima tawaran Amerika Serikat (AS) untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama.
Menurut Morawiecki pada Jumat (28/10/2022), Westinghouse Electric Co akan diberikan kontrak untuk membangun reaktor, yang pertama harus selesai pada 2033.
“Aliansi Polandia-AS yang kuat menjamin keberhasilan inisiatif bersama kami,” tweet Morawiecki pada Jumat.
Dia menambahkan, “Keputusan untuk menggunakan teknologi yang andal dan aman dari Westinghouse diambil setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Energi AS Jennifer Granholm.
Morawiecki juga berterima kasih kepada duta besar AS untuk Polandia Mark Brzezinski, yang menyampaikan proposal Westinghouse bulan lalu.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Korea milik negara Korea Selatan juga telah mengajukan tawaran untuk proyek tersebut pada April.
Warsawa juga telah membahas proyek tersebut dengan perusahaan-perusahaan Prancis.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, “Keputusan itu adalah kesepakatan besar karena akan mendefinisikan ... keamanan yang saling bergantung selama beberapa dekade mendatang."
Menurut Morawiecki pada Jumat (28/10/2022), Westinghouse Electric Co akan diberikan kontrak untuk membangun reaktor, yang pertama harus selesai pada 2033.
“Aliansi Polandia-AS yang kuat menjamin keberhasilan inisiatif bersama kami,” tweet Morawiecki pada Jumat.
Dia menambahkan, “Keputusan untuk menggunakan teknologi yang andal dan aman dari Westinghouse diambil setelah pembicaraan dengan Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Energi AS Jennifer Granholm.
Morawiecki juga berterima kasih kepada duta besar AS untuk Polandia Mark Brzezinski, yang menyampaikan proposal Westinghouse bulan lalu.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Korea milik negara Korea Selatan juga telah mengajukan tawaran untuk proyek tersebut pada April.
Warsawa juga telah membahas proyek tersebut dengan perusahaan-perusahaan Prancis.
Seorang pejabat senior AS mengatakan, “Keputusan itu adalah kesepakatan besar karena akan mendefinisikan ... keamanan yang saling bergantung selama beberapa dekade mendatang."