Tawarkan Rp51,3 Miliar untuk Habisi Salman Rushdie, Yayasan Iran Disanksi AS

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 02:34 WIB
loading...
Tawarkan Rp51,3 Miliar...
Salman Rushdie, penulis novel The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan yang ditikam berkali-kali di atas panggung di New York, AS, Agustus lalu. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada sebuah yayasan Iran yang dituduh menawarkan hadiah USD3,3 juta atau lebih dari Rp51,3 miliar untuk pembunuhan novelis "The Satanic Verses [Ayat-Ayat Setan]", Salman Rushdie .

Rusdie telah mengalami kebutaan pada salah satu matanya setelah diserang di sebuah acara sastra di New York pada bulan Agustus lalu. Selain itu, salah satu tangannya juga lumpuh.

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan pada Jumat mengatakan telah menetapkan 15 Khordad Foundation yang berbasis di Iran sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus, menuduhnya memberikan hadiah USD2,7 juta untuk pembunuhan Rushdie dalam seruan tahun 1989. Hadiah itu ditingkatkan menjadi USD3,3 juta pada tahun 2012.



Agen yang bekerja untuk Rushdie, Andrew Wylie, menolak untuk mengatakan apakah novelis “The Satanic Verses” itu masih berada di rumah sakit atau tidak setelah serangan lebih dari dua bulan lalu.

Rushdie ditikam di mata, leher, dan dada oleh Hadi Matar (24), pria New Jersey keturunan Lebanon ketika hendak memberikan kuliah di Chautauqua Institution, New York, pada 12 Agustus. Matar telah ditangkap polisi setelah serangan tersebut.

Dalam persidangan, Matar mengaku tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua dan tuduhan penyerangan. Dia ditahan tanpa jaminan di penjara barat New York.

“Tindakan kekerasan ini, yang dipuji oleh rezim Iran, sangat mengerikan. Kami semua berharap untuk pemulihan cepat Salman Rushdie setelah serangan terhadap hidupnya," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan Brian Nelson dalam pernyataan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (29/10/2022).

Sanksi yang dijatuhkan AS termasuk membekukan aset apa pun di Amerika yang dimiliki 15 Khordad Foundation. Selain itu, orang Amerika juga dilarang berbisnis dengan yayasan tersebut.

Mereka yang melakukan transaksi tertentu dengan yayasan itu juga berisiko terkena sanksi.

Sekitar 33 tahun silam, pemimpin tertinggi Iran saat itu; Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Rushdie.

Fatwa mati itu dikeluarkan beberapa bulan setelah novel “The Satanic Verses” diterbitkan. Beberapa Muslim melihat bagian-bagian dalam novel itu tentang Nabi Muhammad sebagai bentuk penisataan.

Rushdie, warga negara AS-Inggris yang lahir di India dari keluarga Muslim Kashmir, telah hidup dengan hadiah maut di kepalanya, dan menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di bawah perlindungan polisi Inggris.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur Unjuk Kekuatan di Dekat Sekutu Rusia
Krisis Telur, Tren Menyewa...
Krisis Telur, Tren Menyewa Ayam Senilai Rp8,2 Juta Jadi Solusi
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Iran Luncurkan Kota...
Iran Luncurkan Kota Rudal Bawah Tanah yang Menampung Ribuan Rudal Presisi
Kumpulkan Kekuatan Militer...
Kumpulkan Kekuatan Militer dan Pesawat Pembom di Diego Garcia, AS Diduga Bersiap Serang Iran
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
Kepala Daerah Apresiasi...
Kepala Daerah Apresiasi Kontribusi PetroChina Dorong Ekonomi Jambi
DMD Panggung Rezeki:...
DMD Panggung Rezeki: Spesial Lebaran dengan Kejutan Luar Biasa
Di Balik Pengunduran...
Di Balik Pengunduran Diri Pangeran Harry dari Lembaga Amal Diana, Pertikaian hingga Tuduhan Perundungan
Berita Terkini
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
1 jam yang lalu
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
1 jam yang lalu
Jurnalis Cantik Rusia...
Jurnalis Cantik Rusia Tewas di Medan Perang usai Meledek Ukraina sebagai Negara 404
2 jam yang lalu
Hamas: Sandera Akan...
Hamas: Sandera Akan Pulang dalam Peti Mati Jika Israel Coba Membebaskan dengan Paksa
3 jam yang lalu
Polandia Akui Amunisinya...
Polandia Akui Amunisinya Hanya Cukup Bertahan 2 Minggu Jika Perang Melawan Rusia
4 jam yang lalu
Pesawat Air France Terbang...
Pesawat Air France Terbang ke Karibia Putar Balik Hanya karena Penumpang Kehilangan Ponsel
5 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved