Zelensky: Israel Mulai Berbagi Data Intelijen dengan Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Israel telah mulai bekerja dengan Ukraina di bidang intelijen . Hal itu diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (26/10/2022). Zelensky mengatakan pada konferensi pers di Kiev, bahwa kerja sama antar negara berada pada lintasan yang positif.
"Saya akan katakan dengan jujur, saya puas dengan beberapa hari terakhir," kata Zelensky, menurut pernyataan dari kantornya, seperti dikutip dari JPost.
“Kami mulai bekerja. Saya tidak akan memberikan perincian karena intelijen kami bekerja, tetapi saya ingin mengatakan, setelah jeda yang lama, saya melihat langkah-langkah ini [bergerak] maju,” lanjutnya.
“Kami membutuhkan bantuan dan kepemimpinan politik Israel, dan seperti yang saya katakan, itu telah dimulai dalam beberapa hari terakhir,” kata Zelensky.
Namun, Zelensky mengatakan, dia mengharapkan lebih banyak kerja sama, karena Israel adalah negara yang tahu secara rinci apa itu perang dan tragedi, dan masyarakat Israel sepenuhnya mendukung Ukraina.
Zelensky juga mengatakan, dia berharap bahwa hubungan antara pemerintah di Yerusalem dan Kiev dapat sehangat hubungan antara masyarakat mereka.
Pernyataan presiden Ukraina itu muncul setelah terungkapnya peningkatan keterlibatan Iran dalam memasok senjata ke Rusia, dan melatih tentaranya untuk menggunakannya.
Awal pekan ini, Zelensky mengatakan bahwa keengganan Israel untuk mengirim senjata pertahanan ke Ukraina menyebabkan Iran memihak Rusia, memperingatkan bahwa Rusia akan membantu Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sementara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, mengirim permintaan resmi ke Yerusalem untuk sistem pertahanan rudal pekan lalu, yang dia ulangi dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Yair Lapid Kamis lalu. Menteri Pertahanan Benny Gantz menyetujui pengiriman sistem peringatan dini ke Ukraina untuk serangan rudal, tetapi bukan senjata pertahanan.
Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan, bukan militer, ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari. Ini sebagian karena mekanisme dekonflik Yerusalem dengan Moskow, yang memungkinkan IDF untuk menyerang target Iran di Suriah, di mana Rusia memiliki kehadiran yang signifikan.
Namun, Rusia telah menarik sebagian besar militernya dari Suriah dalam beberapa bulan terakhir di tengah berlanjutnya kerugian di Ukraina.
"Saya akan katakan dengan jujur, saya puas dengan beberapa hari terakhir," kata Zelensky, menurut pernyataan dari kantornya, seperti dikutip dari JPost.
“Kami mulai bekerja. Saya tidak akan memberikan perincian karena intelijen kami bekerja, tetapi saya ingin mengatakan, setelah jeda yang lama, saya melihat langkah-langkah ini [bergerak] maju,” lanjutnya.
“Kami membutuhkan bantuan dan kepemimpinan politik Israel, dan seperti yang saya katakan, itu telah dimulai dalam beberapa hari terakhir,” kata Zelensky.
Namun, Zelensky mengatakan, dia mengharapkan lebih banyak kerja sama, karena Israel adalah negara yang tahu secara rinci apa itu perang dan tragedi, dan masyarakat Israel sepenuhnya mendukung Ukraina.
Zelensky juga mengatakan, dia berharap bahwa hubungan antara pemerintah di Yerusalem dan Kiev dapat sehangat hubungan antara masyarakat mereka.
Pernyataan presiden Ukraina itu muncul setelah terungkapnya peningkatan keterlibatan Iran dalam memasok senjata ke Rusia, dan melatih tentaranya untuk menggunakannya.
Awal pekan ini, Zelensky mengatakan bahwa keengganan Israel untuk mengirim senjata pertahanan ke Ukraina menyebabkan Iran memihak Rusia, memperingatkan bahwa Rusia akan membantu Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sementara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, mengirim permintaan resmi ke Yerusalem untuk sistem pertahanan rudal pekan lalu, yang dia ulangi dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Yair Lapid Kamis lalu. Menteri Pertahanan Benny Gantz menyetujui pengiriman sistem peringatan dini ke Ukraina untuk serangan rudal, tetapi bukan senjata pertahanan.
Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan, bukan militer, ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari. Ini sebagian karena mekanisme dekonflik Yerusalem dengan Moskow, yang memungkinkan IDF untuk menyerang target Iran di Suriah, di mana Rusia memiliki kehadiran yang signifikan.
Namun, Rusia telah menarik sebagian besar militernya dari Suriah dalam beberapa bulan terakhir di tengah berlanjutnya kerugian di Ukraina.
(esn)