Pergi ke Qatar Buat Nonton Piala Dunia, Pria Spanyol Dilaporkan Hilang di Iran

Selasa, 25 Oktober 2022 - 20:32 WIB
loading...
Pergi ke Qatar Buat Nonton Piala Dunia, Pria Spanyol Dilaporkan Hilang di Iran
Warga Spanyol yang hilang Santiago Sanchez berpose untuk foto dengan warga Irak. Foto/Al Arabiya
A A A
TEHERAN - Seorang pria asal Spanyol yang sengaja melakukan perjalanan dari Madrid ke Doha, Qatar, untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 dilaporkan hilang setrelah menyeberang ke Iran.

Trekker berpengalaman asal Spanyol, Santiago Sanchez, dilaporkan pihak keluarga pada awal pekan ini belum terdengar kabarnya sejak melintasi perbatasan Irak-Iran lebih dari tiga minggu lalu. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang nasib pria berusia 41 itu di negara yang tengah dilanda kerusuhan massal tersebut.

Ia terakhir terlihat tiba di Sulaymaniyah di wilayah Kurdi Irak. Dalam perjalanannya ke perbatasan, Sanchez bertemu dengan petani lokal Tofiq Ahmad dan istrinya Mahiya di distrik Penjwin.

“Dia datang kepada kami dan bertanya, klub (sepak bola) mana yang Anda dukung, dan kami menjawab, ya, kami menyukai Barcelona. Dia berkata, saya adalah penggemar Real (Madrid), dan Anda harus mendukung Real (Madrid),” kata Ahmad seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (25/10/2022).

Petualang Spanyol itu menjelaskan bagaimana dia berencana pergi ke Teheran, Ibu kota Iran, keesokan harinya di mana sebuah stasiun televisi ingin mewawancarainya.



“Saya akan pergi ke Iran, saya akan pergi ke Bashmakh (gerbang perbatasan), di mana jalan menuju Bashmakh. Kami bilang, jalan ini membawa Anda ke Bashmakh, jadi dia mengambil sepedanya,” tambah Ahmad.

Langkah Sanchez selanjutnya adalah Bandar Abbas, sebuah pelabuhan di Iran selatan di mana dia akan naik kapal ke Qatar.

Pasangan Kurdi itu menawarinya makanan dan tempat tinggal sebelum dia melanjutkan perjalanannya.

“Saya membuatkan dia sarapan di pagi hari, dan di malam hari saya memasak sup ayam dan okra untuknya,” kenang Mahiya Rashid.

Dia meninggalkan rumah pasangan itu dan menuju ke perbatasan pada 1 Oktober, yang merupakan hari terakhir dia terlihat.

"Saya menawarinya sandwich, tapi dia bilang saya sudah cukup, dan kemudian menawarinya sebotol air, dan dia bilang saya punya segalanya, lalu saya mengucapkan selamat tinggal padanya, dan dia mengucapkan selamat tinggal," tutur Mahiya.



Sanchez tiba di Kurdistan Irak pada akhir September, setelah menempuh perjalanan ribuan kilometer dengan membawa koper kecil di gerobak beroda, yang hanya berisi tenda, tablet penjernih air, dan kompor gas selama 11 bulan perjalanannya.

Orang tuanya melaporkan dia hilang pada 17 Oktober lalu, dan mereka mengatakan polisi serta diplomat Spanyol telah membantu keluarga itu.

Hilangnya Sanchez yang dilaporkan di Iran terjadi ketika pengunjuk rasa terus menyapu Republik Islam itu dalam gerakan anti-pemerintah terbesar dalam lebih dari satu dekade.

Teheran dengan keras menindak para pengunjuk rasa dan menyalahkan musuh asing serta kelompok Kurdi di Irak karena mengobarkan kerusuhan, tanpa memberikan bukti.

Kementerian Intelijen Iran mengatakan pihak berwenang telah menangkap sembilan orang asing, kebanyakan orang Eropa, atas dugaan hubungan mereka dengan aksi protes bulan lalu.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1903 seconds (0.1#10.140)