Topan Sitrang Terjang Bangladesh, 16 Tewas dan Jutaan Dievakuasi
loading...
A
A
A
Sementara itu pohon-pohon tumbang hingga ke ibu kota Dhaka, ratusan kilometer dari pusat badai.
Hujan lebat melanda sebagian besar negara itu, membanjiri kota-kota seperti Dhaka, Khulna dan Barisal yang mengalami curah hujan 324 milimeter pada hari Senin.
Para pejabat mengatakan sekitar 33.000 pengungsi Rohingya dari Myanmar, yang secara kontroversial dipindahkan dari daratan ke pulau rawan badai di Teluk Benggala, diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah dan tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan.
Namun, gelombang badai besar yang ditakuti tidak terwujud.
Di pulau selatan Maheshkhali, topan menumbangkan banyak pohon dan menimbulkan kepanikan setelah listrik dan telekomunikasi terputus.
"Begitulah kekuatan angin kami tidak bisa tidur di malam hari karena takut rumah kami hancur. Ular masuk ke banyak rumah. Air juga menggenangi banyak rumah," kata Tahmidul Islam (25) warga Maheshkhali.
Administrator distrik regional, Aminul Ahsan mengatakan kepada AFP, di wilayah Barisal yang paling parah terkena dampak, hujan lebat dan angin kencang mendatangkan malapetaka bagi pertanian sayuran.
Para pejabat mengatakan di negara bagian Bengal Barat, India timur, ribuan orang dievakuasi pada Senin kemarin ke lebih dari 100 pusat bantuan, tetapi tidak ada laporan kerusakan dan orang-orang kembali ke rumah pada Selasa.
Tahun lalu, lebih dari satu juta orang dievakuasi di sepanjang pantai timur India sebelum Topan Yaas menerjang daerah itu dengan angin berhembus hingga 155 kilometer per jam atau setara dengan badai Kategori 2.
Hujan lebat melanda sebagian besar negara itu, membanjiri kota-kota seperti Dhaka, Khulna dan Barisal yang mengalami curah hujan 324 milimeter pada hari Senin.
Para pejabat mengatakan sekitar 33.000 pengungsi Rohingya dari Myanmar, yang secara kontroversial dipindahkan dari daratan ke pulau rawan badai di Teluk Benggala, diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah dan tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan.
Namun, gelombang badai besar yang ditakuti tidak terwujud.
Di pulau selatan Maheshkhali, topan menumbangkan banyak pohon dan menimbulkan kepanikan setelah listrik dan telekomunikasi terputus.
"Begitulah kekuatan angin kami tidak bisa tidur di malam hari karena takut rumah kami hancur. Ular masuk ke banyak rumah. Air juga menggenangi banyak rumah," kata Tahmidul Islam (25) warga Maheshkhali.
Administrator distrik regional, Aminul Ahsan mengatakan kepada AFP, di wilayah Barisal yang paling parah terkena dampak, hujan lebat dan angin kencang mendatangkan malapetaka bagi pertanian sayuran.
Para pejabat mengatakan di negara bagian Bengal Barat, India timur, ribuan orang dievakuasi pada Senin kemarin ke lebih dari 100 pusat bantuan, tetapi tidak ada laporan kerusakan dan orang-orang kembali ke rumah pada Selasa.
Tahun lalu, lebih dari satu juta orang dievakuasi di sepanjang pantai timur India sebelum Topan Yaas menerjang daerah itu dengan angin berhembus hingga 155 kilometer per jam atau setara dengan badai Kategori 2.