Pakatan Harapan Dukung Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia
loading...

Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim mendapat dukungan dari Pakatan Harapan (PH) untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia berikutnya. Foto/REUTERS
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim mendapat dukungan dari Pakatan Harapan (PH) untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia berikutnya. Dukungan ini datang ditengah pembicaraan soal pemilihan umum dini di Malaysia terus memanas.
Dalam pernyataan bersama, PKR dan PH, yang saat ini menjadi koalisi oposisi, mengatakan pihaknya berkomitmen pada sikap semula bahwa Anwar harus mengambil alih jabatan puncak jika mereka berhasil merebut kembali Putrajaya.
( Baca juga: China Tak Terima Latihan Militer Laut China Selatan Dikritik AS )
"Dewan Presiden berpendapat bahwa upaya perlu dilakukan untuk mengembalikan mandat rakyat dan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak," bunyi pernyataan keduanya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (6/7/2020).
"Dengan demikian, dewan memberikan mandat penuh kepada Anwar Ibrahim untuk melanjutkan diskusi dengan semua pihak, termasuk Shafie Apdal, untuk mencapai tujuan itu," sambungnya. Shafie adalah menteri utama Sabah dan Presiden Partai Warisan Sabah.
Ketika PH bersiap untuk merebut kembali kekuasaan federal, itu terganggu oleh ketidaksepakatan mengenai pilihan calon perdana menteri di antara para pemimpin puncak, terutama antara Anwar dan Mahathir Mohamad.
Mahathir telah menawarkan diri untuk menjadi perdana menteri lagi sebelum menyerahkan jabatan tersebut kepada Anwar, tetapi PKR tidak menyetujui proposal tersebut.
( Baca juga: Pelayanan Kesehatan Korban Bencana Banjir Belum Tersebar )
Setelah itu, Mahathir menunjuk Shafie sebagai perdana menteri pilihan PH. Di bawah proposal ini, Anwar dan Mahathir, Mukhriz Mahathir akan menjabat sebagai wakil perdana menteri. Tapi, pernyataan terbaru PH dan PKR, membuat proposal Mahathir tidak lagi berlaku.
Dalam pernyataan bersama, PKR dan PH, yang saat ini menjadi koalisi oposisi, mengatakan pihaknya berkomitmen pada sikap semula bahwa Anwar harus mengambil alih jabatan puncak jika mereka berhasil merebut kembali Putrajaya.
( Baca juga: China Tak Terima Latihan Militer Laut China Selatan Dikritik AS )
"Dewan Presiden berpendapat bahwa upaya perlu dilakukan untuk mengembalikan mandat rakyat dan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak," bunyi pernyataan keduanya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (6/7/2020).
"Dengan demikian, dewan memberikan mandat penuh kepada Anwar Ibrahim untuk melanjutkan diskusi dengan semua pihak, termasuk Shafie Apdal, untuk mencapai tujuan itu," sambungnya. Shafie adalah menteri utama Sabah dan Presiden Partai Warisan Sabah.
Ketika PH bersiap untuk merebut kembali kekuasaan federal, itu terganggu oleh ketidaksepakatan mengenai pilihan calon perdana menteri di antara para pemimpin puncak, terutama antara Anwar dan Mahathir Mohamad.
Mahathir telah menawarkan diri untuk menjadi perdana menteri lagi sebelum menyerahkan jabatan tersebut kepada Anwar, tetapi PKR tidak menyetujui proposal tersebut.
( Baca juga: Pelayanan Kesehatan Korban Bencana Banjir Belum Tersebar )
Setelah itu, Mahathir menunjuk Shafie sebagai perdana menteri pilihan PH. Di bawah proposal ini, Anwar dan Mahathir, Mukhriz Mahathir akan menjabat sebagai wakil perdana menteri. Tapi, pernyataan terbaru PH dan PKR, membuat proposal Mahathir tidak lagi berlaku.
(esn)
Lihat Juga :