Boris Johnson Mundur dari Perebutan Kursi PM Inggris, Rishi Sunak Unggul

Senin, 24 Oktober 2022 - 17:42 WIB
loading...
Boris Johnson Mundur dari Perebutan Kursi PM Inggris, Rishi Sunak Unggul
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menarik diri dari pertarungan kepemimpinan Partai Tory (Konservatif). Langkahnya membuka jalan pada mantan kanselirnya Rishi Sunak, yang saat ini menjadi favorit.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu malam (23/10/2022), Johnson mengatakan, “Saya telah menyelesaikan rintangan yang sangat tinggi dari 102 nominasi dari anggota parlemen dan memang dapat kembali ke Downing Street pada Jumat, dan akan ditempatkan dengan baik untuk membawa partainya kemenangan pada pemilihan umum 2024.”

“Tetapi dalam beberapa hari terakhir saya dengan sedih sampai pada kesimpulan bahwa ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Anda tidak dapat memerintah secara efektif kecuali Anda memiliki partai yang bersatu di parlemen,” ungkap Johnson.



Johnson mengungkapkan telah menjangkau kedua kandidat kepemimpinan saat ini yakni mantan kanselirnya Rishi Sunak dan mantan menteri pertahanannya Penny Mordaunt.

Dia berharap untuk “bersatu demi kepentingan nasional.” Namun, mantan PM itu menjelaskan, “cara melakukannya” belum ditemukan.

“Oleh karena itu, saya khawatir yang terbaik adalah saya tidak membiarkan pencalonan saya maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil,” ujar dia.



Pernyataan Johnson muncul pada hari ketika beberapa sekutu lamanya, termasuk Suella Braverman, yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung di pemerintahannya, mendukung Sunak.

Batas waktu untuk memasuki kontes kepemimpinan Partai Konservatif akan berlalu pada pukul 14:00 pada Senin.

Sunak sekarang memimpin, dengan lebih dari 140 pendukung secara terbuka mendukungnya, sementara Penny Mordaunt memiliki lebih dari 20 dukungan.

Jika Mordaunt atau kandidat lainnya juga mencapai ambang batas 100 suara, pemilihan akan dilakukan melalui pemungutan suara elektronik oleh anggota Partai Konservatif.

Jika Sunak tetap menjadi satu-satunya kandidat yang lolos benchmark, dia akan dideklarasikan sebagai Perdana Menteri berikutnya pada Senin.

Keputusan Johnson mundur dari pertarungan tampaknya akan mengecewakan banyak anggota partai Tory.

Survei YouGov baru-baru ini mengungkapkan 32% responden ingin Johnson kembali sebagai perdana menteri, terlepas dari serangkaian skandal dan pengunduran diri kabinet yang pada akhirnya mempercepat kepergiannya.

Sunak, menurut jajak pendapat, secara signifikan tertinggal dari mantan bosnya dalam popularitas: hanya 23% dari 530 responden Tory yang menyuarakan dukungan untuknya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)