AS Tekan Turki Tentang Hubungan dengan Rusia

Kamis, 20 Oktober 2022 - 12:13 WIB
loading...
AS Tekan Turki Tentang...
Asisten Menteri Keuangan AS untuk pendanaan teroris dan kejahatan keuangan, Elizabeth Rosenberg. Foto/REUTERS
A A A
ANKARA - Para pejabat Amerika Serikat (AS) terbang ke Ankara pekan ini untuk menekan pejabat dan pemimpin bisnis Turki agar mematuhi sanksi anti-Rusia oleh Washington.

Bloomberg melaporkan hal itu pada Rabu (19/10/2022). Dengan Turki mengambil posisi netral dalam konflik di Ukraina, AS telah mengeluarkan beberapa peringatan kepada negara itu.

“Dipimpin Asisten Menteri Keuangan AS untuk pendanaan teroris dan kejahatan keuangan, Elizabeth Rosenberg, delegasi AS bertemu gubernur bank sentral Turki dan kelompok bisnis di Ankara dan Istanbul awal pekan ini,” ungkap laporan itu.

“Rosenberg bertemu dengan pejabat keuangan lokal pada Rabu untuk pembicaraan pribadi,” papar sumber Bloomberg.



Rosenberg sebelumnya adalah rekan senior di Center for a New American Security, wadah pemikir yang sebagian besar didanai industri senjata.

Saat bekerja di Departemen Keuangan selama pemerintahan Barack Obama, dia menyusun sanksi terhadap Iran, Libya, dan Suriah.

Departemen Keuangan tidak mengomentari isi pembicaraan Rosenberg, begitu pula sumber Bloomberg.



Namun, para pejabat AS sebelumnya telah menyatakan ketidaksenangan dengan penolakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas operasi militernya di Ukraina.

Amerika Serikat telah melakukan kampanye tekanan terhadap Ankara, dengan beberapa hasil.

Di tengah laporan bahwa AS dan UE sedang mempertimbangkan "tindakan negatif" terhadap ekonomi Turki, Wakil Menteri Keuangan Turki Yunus Elitas muncul dan meyakinkan AS pada Agustus bahwa negaranya "tidak akan membiarkan pelanggaran sanksi oleh lembaga atau orang mana pun."

Kemudian, setelah peringatan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan AS bulan lalu, kelima bank Turki yang menangani kartu pembayaran Mir Rusia meninggalkan sistem itu.

Erdogan, bagaimanapun, terus memperdalam hubungan negaranya dengan Rusia. Pemimpin Turki telah bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, empat kali dalam empat bulan terakhir.

Baru-baru ini, dia menyetujui proposal Putin untuk membuat pusat transit gas internasional di Turki setelah pertemuan di Kazakhstan pekan lalu.

Erdogan juga memanfaatkan hubungannya dengan Moskow dan Kiev untuk memposisikan dirinya sebagai mediator antara kedua belah pihak.

Meskipun pembicaraan damai awal tahun ini di Istanbul tidak membuahkan hasil, diduga karena campur tangan Perdana Menteri Inggris saat itu Boris Johnson, Erdogan mendapat pujian internasional karena mengawasi pembicaraan yang mengarah pada dimulainya kembali pengiriman biji-bijian melintasi Laut Hitam dari pelabuhan Ukraina pada Agustus.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1551 seconds (0.1#10.140)