Disebut Biden sebagai Negara Berbahaya, Paksitan Panggil Dubes AS
loading...
A
A
A
KARACHI - Menteri Luar Negeri Pakistan , Bilawal Bhutto-Zardari menyatakan pada Sabtu (15/10/2022), bahwa dia telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat (AS). Pemanggilan ini dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden mempertanyakan keamanan program nuklir Pakistan.
Dalam pidatonya pada hari Kamis, Biden mengatakan, Pakistan adalah "mungkin salah satu negara paling berbahaya di dunia" karena memiliki "senjata nuklir tanpa kohesi apapun". Transkrip pidato Biden diterbitkan oleh Gedung Putih di situs webnya.
Bhutto-Zardari mengaku terkejut dengan komentar tersebut. "Sejauh menyangkut pertanyaan tentang keselamatan dan keamanan aset nuklir Pakistan, kami memenuhi semua - setiap - standar internasional sesuai dengan IAEA," kata Bilawal Bhutto-Zardari, seperti dikutip dari Reuters.
Bhutto-Zardari mengatakan, dia tidak berpikir keputusan untuk memanggil Duta Besar AS akan berdampak negatif terhadap hubungan dengan Amerika Serikat. Ia juga mengatakan, para pejabat dapat mengatasi kekhawatiran khusus apa pun yang dimiliki Washington mengenai program nuklir.
Hubungan antara Islamabad dan Washington, yang pernah menjadi sekutu dekat, baru saja mulai menghangat setelah beberapa tahun hubungan yang membeku, sebagian besar karena kekhawatiran tentang dugaan dukungan Pakistan terhadap Taliban di Afghanistan. Pakistan menyangkal dukungan ini.
Menurut Bhutto-Zardari, kekhawatiran tentang program nuklir Pakistan tidak muncul dalam perjalanannya baru-baru ini ke Washington, di mana ia mengadakan pertemuan ekstensif, termasuk di Departemen Luar Negeri AS.
Dalam pidatonya pada hari Kamis, Biden mengatakan, Pakistan adalah "mungkin salah satu negara paling berbahaya di dunia" karena memiliki "senjata nuklir tanpa kohesi apapun". Transkrip pidato Biden diterbitkan oleh Gedung Putih di situs webnya.
Bhutto-Zardari mengaku terkejut dengan komentar tersebut. "Sejauh menyangkut pertanyaan tentang keselamatan dan keamanan aset nuklir Pakistan, kami memenuhi semua - setiap - standar internasional sesuai dengan IAEA," kata Bilawal Bhutto-Zardari, seperti dikutip dari Reuters.
Bhutto-Zardari mengatakan, dia tidak berpikir keputusan untuk memanggil Duta Besar AS akan berdampak negatif terhadap hubungan dengan Amerika Serikat. Ia juga mengatakan, para pejabat dapat mengatasi kekhawatiran khusus apa pun yang dimiliki Washington mengenai program nuklir.
Hubungan antara Islamabad dan Washington, yang pernah menjadi sekutu dekat, baru saja mulai menghangat setelah beberapa tahun hubungan yang membeku, sebagian besar karena kekhawatiran tentang dugaan dukungan Pakistan terhadap Taliban di Afghanistan. Pakistan menyangkal dukungan ini.
Menurut Bhutto-Zardari, kekhawatiran tentang program nuklir Pakistan tidak muncul dalam perjalanannya baru-baru ini ke Washington, di mana ia mengadakan pertemuan ekstensif, termasuk di Departemen Luar Negeri AS.
(esn)