Ketegangan Meningkat, 11 Pembom Nuklir Rusia 'Parkir' Dekat Perbatasan NATO
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengerahkan 11 pesawat pembom yang mampu membawa senjata nuklir hanya beberapa mil dari perbatasan NATO. Penampakan itu diabadikan oleh operator citra satelit Planet Labs.
Operator satelit yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mendeteksi peningkatan kehadiran pesawat pembom strategis Rusia, Tu-160 dan Tu-95, kurang dari 20 mil dari perbatasan dengan Norwegia.
Citra satelit yang diambil pada 7 Oktober itu menunjukkan tujuh pembom strategis Tu-160 dan empat pesawat Tu-95 di pangkalan udara Rusia Olenya di Semenanjung Kolskyi.
Pengungkapan tersebut berasal dari Faktisk.no - situs pengecekan fakta independen Norwegia - yang memperoleh data dari operator satelit Planet Labs seperti dilansir dari LBC, Jumat (14/10/2022).
Jet Tu-160, pesawat tempur Mach 2 terbesar dan terberat yang pernah dibuat, mampu terbang 7.500 mil tanpa henti, tanpa pengisian bahan bakar dan dapat membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek.
Sedangkan pembom strategis Tu-95 - yang dikenal sebagai Bears - termasuk beberapa pesawat terbesar di angkatan udara Putin, yang mampu mengangkut rudal jelajah dan bom nuklir besar.
Penumpukan di pangkalan udara itu menyusul keprihatinan internasional atas laporan lain dua minggu lalu, ketika The Jerusalem Post mengungkapkan ada penempatan yang tidak biasa dari tujuh pengebom nuklir di pangkalan udara itu.
Penampakan ini disorot oleh perusahaan intelijen Israel, ImageSat International, yang mendeteksi kehadiran tidak teratur dari pembom Tu-160 dan Tu-95.
Pesawat-pesawat Armageddon ini biasanya ditempatkan di Pangkalan Udara Engels, 450 mil sebelah tenggara Moskow.
Pesawat pembom ditempatkan sekitar 115 mil jauhnya dari perbatasan anggota NATO Norwegia, dan sekitar 95 mil dari negara yang akan segera menjadi anggota aliansi keamanan itu, Finlandia. Mereka juga dapat digunakan dengan senjata konvensional.
NATO mengadakan pertemuan tertutup kemarin saat aliansi itu terus maju dengan rencana untuk latihan nuklir.
Putin menghadapi bencana militer saat pasukannya didorong kembali oleh Ukraina. Kondisi ini telah memicu ketakutan dia bisa melakukan sesuatu dan bahkan berpotensi membuat ancamannya menjadi nuklir.
Putin
Operator satelit yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu mendeteksi peningkatan kehadiran pesawat pembom strategis Rusia, Tu-160 dan Tu-95, kurang dari 20 mil dari perbatasan dengan Norwegia.
Citra satelit yang diambil pada 7 Oktober itu menunjukkan tujuh pembom strategis Tu-160 dan empat pesawat Tu-95 di pangkalan udara Rusia Olenya di Semenanjung Kolskyi.
Pengungkapan tersebut berasal dari Faktisk.no - situs pengecekan fakta independen Norwegia - yang memperoleh data dari operator satelit Planet Labs seperti dilansir dari LBC, Jumat (14/10/2022).
Jet Tu-160, pesawat tempur Mach 2 terbesar dan terberat yang pernah dibuat, mampu terbang 7.500 mil tanpa henti, tanpa pengisian bahan bakar dan dapat membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek.
Sedangkan pembom strategis Tu-95 - yang dikenal sebagai Bears - termasuk beberapa pesawat terbesar di angkatan udara Putin, yang mampu mengangkut rudal jelajah dan bom nuklir besar.
Penumpukan di pangkalan udara itu menyusul keprihatinan internasional atas laporan lain dua minggu lalu, ketika The Jerusalem Post mengungkapkan ada penempatan yang tidak biasa dari tujuh pengebom nuklir di pangkalan udara itu.
Penampakan ini disorot oleh perusahaan intelijen Israel, ImageSat International, yang mendeteksi kehadiran tidak teratur dari pembom Tu-160 dan Tu-95.
Pesawat-pesawat Armageddon ini biasanya ditempatkan di Pangkalan Udara Engels, 450 mil sebelah tenggara Moskow.
Pesawat pembom ditempatkan sekitar 115 mil jauhnya dari perbatasan anggota NATO Norwegia, dan sekitar 95 mil dari negara yang akan segera menjadi anggota aliansi keamanan itu, Finlandia. Mereka juga dapat digunakan dengan senjata konvensional.
NATO mengadakan pertemuan tertutup kemarin saat aliansi itu terus maju dengan rencana untuk latihan nuklir.
Putin menghadapi bencana militer saat pasukannya didorong kembali oleh Ukraina. Kondisi ini telah memicu ketakutan dia bisa melakukan sesuatu dan bahkan berpotensi membuat ancamannya menjadi nuklir.
Putin
(ian)