Mantan Presiden Medvedev: NATO Mengakui Sedang Berperang dengan Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mungkin secara tidak sengaja mengakui aliansi militer Barat sedang berperang dengan Moskow, setidaknya di mata mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.
Yang menjadi masalah adalah pernyataan Stoltenberg pada Selasa (11/10/2022) bahwa kemenangan militer Rusia di Ukraina akan menjadi kekalahan bagi NATO.
Medvedev menyebut komentar itu sebagai, “Konfirmasi terbuka atas partisipasi NATO dalam perang melawan negara kita, sebuah pernyataan yang tidak bijaksana, tetapi murni dari hati. Orang Norwegia yang jujur itu akhirnya mengakuinya.”
Mantan Perdana Menteri Norwegia Stoltenberg membuat komentarnya dalam jumpa pers saat para menteri NATO bersiap bertemu pada Rabu dengan Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.
Di antara isu-isu lain, para menteri akan membahas bagaimana memenuhi "kebutuhan mendesak" Kiev dan menopang persediaan senjata mereka sendiri setelah mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar ke Ukraina dengan harapan membantu mengalahkan pasukan Rusia.
“Ada kebutuhan mendesak untuk pertahanan udara, tetapi tentu saja juga banyak kemampuan lain, amunisi berpemandu presisi, HIMARS, dan sistem standar NATO yang canggih dan modern lainnya,” ujar Stoltenberg tentang permintaan bantuan Ukraina.
Dia menambahkan, anggota NATO memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena, “mereka memahami bahwa kami memiliki kepentingan moral, politik, dan keamanan dalam memastikan Ukraina memenangkan perang melawan Presiden Putin.”
Pejabat Rusia telah menunjukkan menyediakan persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina, seperti sistem peluncur roket ganda (MRL), akan meningkatkan risiko memicu konflik yang lebih luas.
Yang menjadi masalah adalah pernyataan Stoltenberg pada Selasa (11/10/2022) bahwa kemenangan militer Rusia di Ukraina akan menjadi kekalahan bagi NATO.
Medvedev menyebut komentar itu sebagai, “Konfirmasi terbuka atas partisipasi NATO dalam perang melawan negara kita, sebuah pernyataan yang tidak bijaksana, tetapi murni dari hati. Orang Norwegia yang jujur itu akhirnya mengakuinya.”
Mantan Perdana Menteri Norwegia Stoltenberg membuat komentarnya dalam jumpa pers saat para menteri NATO bersiap bertemu pada Rabu dengan Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.
Di antara isu-isu lain, para menteri akan membahas bagaimana memenuhi "kebutuhan mendesak" Kiev dan menopang persediaan senjata mereka sendiri setelah mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar ke Ukraina dengan harapan membantu mengalahkan pasukan Rusia.
“Ada kebutuhan mendesak untuk pertahanan udara, tetapi tentu saja juga banyak kemampuan lain, amunisi berpemandu presisi, HIMARS, dan sistem standar NATO yang canggih dan modern lainnya,” ujar Stoltenberg tentang permintaan bantuan Ukraina.
Dia menambahkan, anggota NATO memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena, “mereka memahami bahwa kami memiliki kepentingan moral, politik, dan keamanan dalam memastikan Ukraina memenangkan perang melawan Presiden Putin.”
Pejabat Rusia telah menunjukkan menyediakan persenjataan yang lebih canggih ke Ukraina, seperti sistem peluncur roket ganda (MRL), akan meningkatkan risiko memicu konflik yang lebih luas.