Kena Prank, Menlu Ukraina Akui Kiev Dalang Penyerangan di Rusia

Kamis, 13 Oktober 2022 - 21:31 WIB
loading...
Kena Prank, Menlu Ukraina Akui Kiev Dalang Penyerangan di Rusia
Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba. Foto/Politico
A A A
KIEV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Dmitry Kuleba, mengklaim Kiev adalah dalang atas operasi sabotase di Rusia. Pengakuan itu diungkapkan Kuleba setelah dirinya menjadi korban prank dari seseorang yang mengaku sebagai mantan duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Rusia.

"Yah, jika Anda bertanya kepada saya siapa yang meledakkan sesuatu di Crimea atau Belgorod, kemudian berbicara secara pribadi, sebanyak mungkin privasi yang kami miliki dalam panggilan Zoom, saya akan memberi tahu Anda, ya, itu kami," kata diplomat top Ukraina itu dalam sebuah rekaman yang dirilis pada hari Kamis (13/10/2022) seperti dilansir dari Russia Today.

Pengakuan itu didapat oleh dua entertainer asal Rusia yang menggunakan nama panggung Vovan dan Lexus. Mereka biasanya berpura-pura sebagai pejabat asing dan menipu target mereka untuk mengatakan hal-hal yang mungkin tidak ingin didengar publik.

Selama percakapan dengan Kuleba, keduanya beraksi sebagai Michael McFaul, mantan duta besar AS untuk Rusia dan kritikus vokal Moskow. McFaul antara lain terlibat dalam kelompok penasihat yang membantu Kiev memastikan dukungan berkelanjutan dari pemerintah Barat.

Keduanya tidak mengungkapkan tanggal percakapan, tetapi mereka membahas pernyataan yang dibuat Zakharova pada 1 September dan rencana perjalanan Kuleba untuk Oktober, sehingga menempatkan pembicaraan itu kemungkinan dilakukan sekitar bulan lalu.

Dalam kesempatan itu keduanya bertanya kepada Kuleba tentang agen intelijen Ukraina, yang dia anggap aktif di Rusia.



Ketika berdiskusi terkait Crimea dalam operasi militer Rusia melawan Ukraina, Kuleba menyebut wilayah itu sebagai sumber amunisi bagi pasukan Rusia dan pangkalan udara untuk pesawat tempur mereka.

"Menghancurkan situs militer di Crimea memiliki dampak langsung pada efektivitas pasukan Rusia," katanya.

"Tetapi semenanjung itu bukanlah target operasi langsung bagi militer Ukraina," ia menambahkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)