Rusia Mengaku Tidak Mengancam Siapa Pun dengan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir. Sebaliknya, Rusia menuding Baratlah yang memperkenalkan retorika nuklir, mencoba membuatnya tampak seperti Moskow sedang bersiap untuk melancarkan serangan menggunakan senjata pemusnah massal (WMD).
Hal itu dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov kepada Sputnik.
"Di tengah peristiwa yang terjadi di Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara yang bergantung padanya secara aktif memperkenalkan retorika nuklir ke dalam sirkulasi. Mereka mencoba menyajikannya seolah-olah negara kita sedang bersiap untuk meluncurkan serangan menggunakan senjata pemusnah massal," kata Ryabkov.
"Sekali lagi, kami harus menjelaskan bahwa Rusia tidak mengancam siapa pun dengan penggunaan senjata nuklir,” tegasnya seperti dilansir dari media Rusia itu, Selasa (11/10/2022).
Dia ingat bahwa dokumen yang disetujui oleh keputusan Vladimir Putin tentang dasar-dasar kebijakan negara Federasi Rusia di bidang pencegahan nuklir dengan jelas mendefinisikan kondisi untuk penggunaan senjata nuklir.
Skenario di mana Rusia secara teoritis dapat menggunakan senjata nuklir diatur dalam Doktrin Militer Rusia dan dalam Dasar-dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir.
Menurut dokumen itu, penggunaan senjata nuklir dimungkinkan jika terjadi agresi terhadap Rusia atau sekutunya dengan penggunaan senjata pemusnah massal, atau agresi dengan penggunaan senjata konvensional, ketika keberadaan negara itu sendiri terancam.
Ketakutan akan serangan senjata nuklir muncul seiring ancaman yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pidatonya pada bulan lalu, Putin secara eksplisit mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Putin mengatakan bahwa Rusia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir guna melawan apa yang disebutnya sebagai ancaman terhadap integritas teritorial negaranya.
Putin, dalam membuat ancaman nuklirnya, tampaknya membalas komentar seperti yang disampaikan oleh Zelensky, yang awal tahun ini menolak ancaman nuklir sebagai gertakan.
“Ini bukan gertakan. Dan mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa baling-baling cuaca dapat berputar dan menunjuk ke arah mereka,” kata presiden Rusia dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov kepada Sputnik.
"Di tengah peristiwa yang terjadi di Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara yang bergantung padanya secara aktif memperkenalkan retorika nuklir ke dalam sirkulasi. Mereka mencoba menyajikannya seolah-olah negara kita sedang bersiap untuk meluncurkan serangan menggunakan senjata pemusnah massal," kata Ryabkov.
"Sekali lagi, kami harus menjelaskan bahwa Rusia tidak mengancam siapa pun dengan penggunaan senjata nuklir,” tegasnya seperti dilansir dari media Rusia itu, Selasa (11/10/2022).
Dia ingat bahwa dokumen yang disetujui oleh keputusan Vladimir Putin tentang dasar-dasar kebijakan negara Federasi Rusia di bidang pencegahan nuklir dengan jelas mendefinisikan kondisi untuk penggunaan senjata nuklir.
Skenario di mana Rusia secara teoritis dapat menggunakan senjata nuklir diatur dalam Doktrin Militer Rusia dan dalam Dasar-dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir.
Menurut dokumen itu, penggunaan senjata nuklir dimungkinkan jika terjadi agresi terhadap Rusia atau sekutunya dengan penggunaan senjata pemusnah massal, atau agresi dengan penggunaan senjata konvensional, ketika keberadaan negara itu sendiri terancam.
Ketakutan akan serangan senjata nuklir muncul seiring ancaman yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pidatonya pada bulan lalu, Putin secara eksplisit mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam perangnya di Ukraina.
Putin mengatakan bahwa Rusia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir guna melawan apa yang disebutnya sebagai ancaman terhadap integritas teritorial negaranya.
Putin, dalam membuat ancaman nuklirnya, tampaknya membalas komentar seperti yang disampaikan oleh Zelensky, yang awal tahun ini menolak ancaman nuklir sebagai gertakan.
“Ini bukan gertakan. Dan mereka yang mencoba memeras kami dengan senjata nuklir harus tahu bahwa baling-baling cuaca dapat berputar dan menunjuk ke arah mereka,” kata presiden Rusia dalam pidatonya yang disiarkan televisi.
(ian)