Pria Gay Palestina Dibunuh Secara Brutal, Video Eksekusinya Menyebar
loading...
A
A
A
HEBRON - Seorang pria Palestina berusia 25 tahun dibunuh secara brutal di Hebron, Tepi Barat, karena gay . Jasadnya ditemukan dengan kondisi telah dipenggal.
Korban bernama Ahmad Abu Marhia. Polisi Palestina telah menangkap seorang tersangka dalam pembunuhan tersebut.
Kelompok advokasi lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) di Israel—tempat Ahmad Abu Marhia mencari suaka—mengatakan korban sebelumnya menerima ancaman karena dia gay.
Video adegan pembunuhan Ahmad Abu Marhia di Hebron telah menyebar luas di media sosial yang menimbulkan spekulasi tentang motifnya. Namun, polisi mengatakan tidak ada yang dikonfirmasi.
Kelompok advokasi LGBTQ Israel mengatakan korban telah menghabiskan dua tahun di Israel menunggu klaim suaka untuk melarikan diri ke luar negeri setelah menerima ancaman pembunuhan dari dalam komunitasnya.
Media Israel mengutip teman-teman korban yang mengatakan dia diculik dan dibawa ke Tepi Barat.
Keluarganya, bagaimanapun, mengatakan korban secara teratur mengunjungi Hebron untuk bekerja. Mereka menggambarkan klaim tentang motif pembunuhan korban karena gay sebagai rumor.
Homoseksualitas ditolak dalam bagian yang paling konservatif secara sosial dan agama dari masyarakat Palestina dan Israel.
Mengutip BBC, Sabtu (8/10/2022), korban telah meninggalkan rumahnya ke Tepi Barat yang diduduki Israel dengan izin kemanusiaan sambil berharap untuk pergi ke Kanada.
Korban bernama Ahmad Abu Marhia. Polisi Palestina telah menangkap seorang tersangka dalam pembunuhan tersebut.
Kelompok advokasi lesbian, gay, biseksual, transgender dan queer (LGBTQ) di Israel—tempat Ahmad Abu Marhia mencari suaka—mengatakan korban sebelumnya menerima ancaman karena dia gay.
Video adegan pembunuhan Ahmad Abu Marhia di Hebron telah menyebar luas di media sosial yang menimbulkan spekulasi tentang motifnya. Namun, polisi mengatakan tidak ada yang dikonfirmasi.
Kelompok advokasi LGBTQ Israel mengatakan korban telah menghabiskan dua tahun di Israel menunggu klaim suaka untuk melarikan diri ke luar negeri setelah menerima ancaman pembunuhan dari dalam komunitasnya.
Media Israel mengutip teman-teman korban yang mengatakan dia diculik dan dibawa ke Tepi Barat.
Keluarganya, bagaimanapun, mengatakan korban secara teratur mengunjungi Hebron untuk bekerja. Mereka menggambarkan klaim tentang motif pembunuhan korban karena gay sebagai rumor.
Homoseksualitas ditolak dalam bagian yang paling konservatif secara sosial dan agama dari masyarakat Palestina dan Israel.
Mengutip BBC, Sabtu (8/10/2022), korban telah meninggalkan rumahnya ke Tepi Barat yang diduduki Israel dengan izin kemanusiaan sambil berharap untuk pergi ke Kanada.