Menhan Inggris: Sangat Tidak Mungkin Putin Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
LONDON - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace tidak percaya Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir taktis dalam perangnya di Ukraina.
Berbicara di acara yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Onward, Wallace menanggapi komentar Putin awal bulan ini di mana dia mengatakan Rusia akan menggunakan “semua cara yang tersedia” jika integritas teritorial negaranya terancam.
Wallace mengatakan prospek Putin meluncurkan serangan nuklir terhadap pasukan Kiev "sangat tidak mungkin".
Menurutnya, meskipun doktrin nuklir Rusia memang mengatur penggunaan senjata nuklir dalam kasus-kasus tertentu, langkah seperti itu akan memicu reaksi keras dari sekutu Moskow, termasuk India dan China.
“Putin diberi pemahaman yang sangat jelas tentang apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam pertemuan dengan para pemimpin India dan China," kata Wallace, yang dilansir PA, Senin (3/10/2022).
Dia juga mengklaim bahwa Putin benar-benar tidak rasional dan bahwa pemimpin Rusia akan sangat tidak senang mengetahui beberapa negara yang "diam" telah membantu Inggris dalam dukungan militernya ke Ukraina.
Sebelumnya, mantan kepala CIA David Petraeus memperingatkan bahwa jika Moskow memutuskan untuk meluncurkan serangan nuklir taktis di Ukraina, Washington akan memimpin upaya NATO untuk menghancurkan setiap kekuatan konvensional Rusia di Ukraina dan Crimea. "Juga setiap kapal [Rusia] di Laut Hitam," ujarnya.
Selain komentar Putin sendiri, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga telah memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan senjata apa pun yang dianggap cocok untuk melindungi perbatasan, rakyat, dan kedaulatannya.
Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyebut seorang mantan jenderal Amerika Serikat sebagai "pensiunan idiot dengan garis-garis jenderal" karena dia anggap berusaha mengintimidasi Moskow dengan mengklaim NATO akan menyerang Crimea.
“[Rudal] hipersonik pasti akan mencapai target di Eropa dan AS lebih cepat,” kata Medvedev.
Berbicara di acara yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Onward, Wallace menanggapi komentar Putin awal bulan ini di mana dia mengatakan Rusia akan menggunakan “semua cara yang tersedia” jika integritas teritorial negaranya terancam.
Wallace mengatakan prospek Putin meluncurkan serangan nuklir terhadap pasukan Kiev "sangat tidak mungkin".
Menurutnya, meskipun doktrin nuklir Rusia memang mengatur penggunaan senjata nuklir dalam kasus-kasus tertentu, langkah seperti itu akan memicu reaksi keras dari sekutu Moskow, termasuk India dan China.
“Putin diberi pemahaman yang sangat jelas tentang apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima dalam pertemuan dengan para pemimpin India dan China," kata Wallace, yang dilansir PA, Senin (3/10/2022).
Dia juga mengklaim bahwa Putin benar-benar tidak rasional dan bahwa pemimpin Rusia akan sangat tidak senang mengetahui beberapa negara yang "diam" telah membantu Inggris dalam dukungan militernya ke Ukraina.
Sebelumnya, mantan kepala CIA David Petraeus memperingatkan bahwa jika Moskow memutuskan untuk meluncurkan serangan nuklir taktis di Ukraina, Washington akan memimpin upaya NATO untuk menghancurkan setiap kekuatan konvensional Rusia di Ukraina dan Crimea. "Juga setiap kapal [Rusia] di Laut Hitam," ujarnya.
Selain komentar Putin sendiri, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga telah memperingatkan bahwa Moskow akan menggunakan senjata apa pun yang dianggap cocok untuk melindungi perbatasan, rakyat, dan kedaulatannya.
Medvedev, yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyebut seorang mantan jenderal Amerika Serikat sebagai "pensiunan idiot dengan garis-garis jenderal" karena dia anggap berusaha mengintimidasi Moskow dengan mengklaim NATO akan menyerang Crimea.
“[Rudal] hipersonik pasti akan mencapai target di Eropa dan AS lebih cepat,” kata Medvedev.
(min)