Pelaut AS Minum Air Bercampur Bahan Bakar Jet di Kapal Induk USS Nimitz

Senin, 03 Oktober 2022 - 11:55 WIB
loading...
Pelaut AS Minum Air Bercampur Bahan Bakar Jet di Kapal Induk USS Nimitz
Para pelaut AS di kapal induk USS Nimitz telah menggunakan air yang terkontaminasi bahan bakar jet tempur untuk mandi dan minum. Insiden kontaminasi ini sedang diselidiki. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Para pelaut Amerika Serikat (AS) yang bertugas di kapal induk USS Nimitz telah menggunakan air yang bercampur bahan bakar jet tempur untuk mandi dan minum.

Insiden kontaminasi itu telah dikonfirmasi Angkatan Laut AS. Mereka mengakui ada "jejak" bahan bakar jet tempur pada air yang digunakan para awak kapal.

Para pelaut tersebut mengetahui masalah itu sekitar dua minggu lalu.

Secara khusus, air yang mereka gunakan untuk mandi dan minum telah berubah warna dengan bau yang tidak sedap.



Tes yang dilakukan menemukan apa yang dikatakan Angkatan Laut Amerika sebagai "jejak yang dapat dideteksi" dari hidrokarbon, komponen kimia bahan bakar jet tempur.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Insider, seorang pelaut di atas kapal induk menggambarkan situasi yang tampaknya jauh lebih buruk daripada yang awalnya ditunjukkan oleh Angkatan Laut.

"Kami terpapar JP-5 dalam jumlah yang tidak sehat," kata pelaut yang menjadi awak kapal induk USS Nimitz, yang identitasnya tidak dipublikasikan karena kekhawatiran tentang kemungkinan pembalasan.

JP-5 atau jet-propelan-5, adalah bahan bakar berbasis minyak tanah yang digunakan di pesawat militer dan digunakan untuk sayap udara kapal induk Angkatan Laut.

Pelaut itu menjelaskan bahwa meskipun dia dan rekan-rekan sekapal minum dan mandi dengan air yang terkontaminasi, mereka awalnya ditolak mendapat perawatan medis karena masalah yang diyakini terkait dengan paparan bahan bakar jet.

Setelah ada jaminan Angkatan Laut sebelumnya bahwa tidak akan ada efek buruk, juru bicara Armada ke-3 Sean Robertson mengatakan kepada Insider bahwa lima pelaut telah melaporkan masalah kesehatan yang mungkin terkait dengan kontaminasi tersebut.

Menurutnya, kepemimpinan kapal sedang memantau situasi. Dalam pembaruan informasi, Insider diberitahu jumlahnya telah meningkat menjadi 10 pelaut.

"Jika kami menerima laporan tambahan tentang air yang berpotensi terkontaminasi, kami akan segera menyelidiki dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kru," kata Robertson sebelumnya.

Para orang tua pelaut yang berbicara dengan Insider mengatakan pada saat itu bahwa tim medis kapal induk masih menolak beberapa pelaut untuk layanan medis.

Para pelaut mengatakan mereka pertama kali diberitahu ada bahan bakar jet tempur di dalam air pada malam 16 September.

Seorang juru bicara Angkatan Laut mengonfirmasi masalah itu kepada Task & Purpose dan Navy Times, dengan mengatakan bahwa kru "segera mengambil tindakan".

Salah seorang pelaut mengatakan bahwa komandan kapal mengumumkan kepada seluruh kru pada malam itu bahwa bahan bakar jet tempur telah ditemukan di dalam air, menekankan bahwa sekitar 3.000 awak tidak boleh meminumnya dan bahwa mereka hanya boleh minum air kemasan yang didistribusikan sampai mereka kembali ke pelabuhan.

Pelaut itu mengatakan bahwa malam itu, bagaimanapun, mereka diberitahu oleh pejabat eksekutif kapal dan komandan bahwa air itu sebenarnya aman untuk diminum dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Tidak aman untuk diminum," tegas pelaut itu, yang dilansir Senin (3/10/2022). "Orang-orang percaya CO [Perwira Komandan] dan XO [Pejabat Eksekutif]."

Pada pagi hari tanggal 17 September, kapal induk tiba di Pangkalan Udara Angkatan Laut San Diego North Island, dan pada siang hari, kapal induk tersebut terhubung ke pasokan air setempat.

Tidak lama kemudian, kata pelaut tersebut, sikap kepemimpinan USS Nimitz berbalik arah lagi dan mengatakan air itu sebenarnya tidak aman untuk diminum dan mandi.

Menurutnya, sepanjang malam dan pagi hari, orang-orang mendapat kesan bahwa airnya aman, meskipun ada indikasi bahwa sebenarnya tidak.

"[Layanan] medis menolak untuk menemui pasien atau mengakui bahwa apa pun yang terjadi dengan pasien atau pelaut lain memiliki sesuatu yang berhubungan dengan JP-5," kata pelaut itu, seraya menambahkan bahwa staf medis menolak untuk mencatat paparan JP-5 dalam catatan pelaut.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1867 seconds (0.1#10.140)