19 Orang Tewas dalam Serangan Bersenjata di Kantor Polisi Iran

Minggu, 02 Oktober 2022 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Mahsa Amini adalah seorang wanita muda yang dituduh mengenakan jilbab secara tidak pantas.

Sementara polisi bersikeras Amini meninggal karena serangan jantung, yang lain mengklaim dia dipukuli sampai mati.

Kelompok oposisi di Iran telah memanfaatkan kerusuhan yang dipicu masalah itu untuk menyerukan perubahan rezim.

Latar belakang Kurdi Amini telah membuat kematiannya menjadi pendorong utama gerakan separatis etnis, dan pemicu serangan Jumat di provinsi Sistan dan Baluchistan, saat separatis etnis Baluchi sebelumnya menyerang pasukan keamanan Iran.

Sebanyak 41 pengunjuk rasa dan polisi telah tewas sejak protes atas kematian Amini dimulai bulan lalu, menurut TV pemerintah Iran.

Kementerian intelijen Iran telah menangkap sembilan warga asing yang terkait dengan protes, termasuk warga negara Prancis, Jerman, Belanda, Italia, Swedia, dan Polandia.

Pemerintah menyalahkan “entitas asing yang bermusuhan” atas kerusuhan tersebut. Media dan influencer yang didukung Amerika Serikat (AS) termasuk di antara yang pertama mengklaim Amini telah dipukuli, meskipun rekaman CCTV dari kantor polisi di mana pemukulan itu diduga terjadi hanya menunjukkan wanita berusia 22 tahun itu berdebat dengan seorang petugas dan kemudian berjalan pergi sebelum jatuh ke lantai.

Amerika Serikat telah secara terbuka mendorong perubahan rezim di Teheran sejak Revolusi Islam 1979.

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1088 seconds (0.1#10.140)