Pipa Nord Stream Diduga Terkena Bom Remote Control

Kamis, 29 September 2022 - 19:46 WIB
loading...
Pipa Nord Stream Diduga Terkena Bom Remote Control
Sebuah sumber peratahanan Inggris menduga pipa gas Nord Stream terkena bom yang dikendalikan dari jarak jauh. Foto/Al Jazeera
A A A
LONDON - Dugaan tindakan sabotase terhadap jaringan pipa gas di Laut Baltik kemungkinan merupakan serangan terencana menggunakan bom bawah air yang diledakkan dari jarak jauh.

Hal itu diungkapkan sebuah sumber pertahanan Inggris. Sumber itu mengatakan setiap ranjau bisa saja diturunkan ke dasar laut dengan tali panjang, dijatuhkan di sisi kapal atau ditempatkan di sebelah jalur pipa Nord Stream dengan drone bawah air berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu seperti dikutip dari Sky News, Kamis (29/9/2022).

Polandia dan Ukraina menuduh Rusia menyebabkan retakan yang memuntahkan gas ke laut - kebocoran yang terdeteksi pada hari Senin. Uni Eropa menyalahkan tindak sabotase atas kebocoran gas itu, tetapi belum mengidentifikasi pelakunya.

Moskow sendiri telah menolak tuduhan bahwa mereka berada di balik kebocoran itu sebagai "bisa diduga bodoh dan tidak masuk akal". Pasalnya, pipa-pipa itu dibangun Rusia untuk membawa gas dari negara itu ke Eropa.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan Rusia bermaksud mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai kerusakan infrastruktur.



Kedutaan Rusia di Denmark mengatakan bahwa sabotase apa pun adalah serangan terhadap keamanan energi Rusia dan Eropa.

Tetapi sumber Barat mengatakan mereka menganggap Kremlin "terlalu banyak memprotes".

Rusia telah menggunakan energinya sebagai senjata untuk menghukum negara-negara Eropa yang mengandalkan minyak dan gas Rusia untuk mendukung Ukraina menyusul invasi skala penuh Presiden Vladimir Putin.

Ini adalah bentuk perang "zona abu-abu" yang tidak konvensional di bawah ambang perang, yang dirancang untuk menekan pemerintah karena populasi mereka menderita dengan biaya energi yang melonjak.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)