Kamala Harris Sambangi DMZ Sehari Setelah Korut Tembakkan Rudal
loading...
A
A
A
PANMUNJOM - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengunjungi zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea. Itu dilakukan sehari setelah Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya.
Kunjungan Harris ke DMZ menjadikannya sebagai pejabat senior pemerintahan Joe Biden yang memeriksa garis demarkasi yang memisahkan dua Korea.
DMZ adalah zona penyangga selebar 2,5 mil yang membentang sekitar 160 mil melintasi semenanjung dan telah memisahkan kedua Korea sejak gencatan senjata tahun 1953 dalam Perang Korea.
Saat Harris berdiri hanya beberapa meter dari sisi perbatasan Korea Utara di Area Keamanan Bersama, warga Korut yang bekerja di sebuah gedung di sisi lain mengintip dari balik tirai.
"Korea Utara dan program rudal balistiknya mengganggu stabilitas perdamaian dan keamanan kawasan ini,” kata Harris, seraya menambahkan bahwa tujuan bersama AS dan Korea Selatan (Korsel) adalah denuklirisasi penuh Semenanjung Korea seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (29/9/2022).
Washington dan Pyongyang berbeda pendapat tentang arti “denuklirisasi lengkap” dalam praktiknya.
Setelah mengunjungi anggota militer AS dan keluarga mereka di Camp Bonifas, sebuah pos komando PBB di DMZ, Wakil Presiden AS itu pergi ke Pos Pengamatan Ouellette untuk mengamati zona demarkasi dan mengintip ke Korut melalui teropong. Ketika seorang tentara Korsel mengatakan dia mungkin dapat melihat tentara Korut menatapnya, dia menjawab: "Saya tidak ragu itu akan terjadi."
“Sangat dekat,” katanya, mengacu pada pihak Korut.
Beberapa mantan presiden AS telah mengunjungi DMZ sejak didirikan sekitar tujuh dekade lalu.
Pada 2019, Presiden AS kala itu Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un di DMZ dalam upaya yang gagal untuk membuat Pyongyang meninggalkan program nuklirnya.
Baru-baru ini, Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga berkunjung pada bulan Agustus, berbicara dengan para pemimpin Korsel tentang pencegahan nuklir.
Setelah itu, Pyongyang mengatakan kunjungan Pelosi menunjukkan permusuhan terbuka pemerintah Biden terhadap Korut dan menyebutnya sebagai perusak perdamaian dan stabilitas internasional terburuk.
Sementara Presiden Biden mengunjungi DMZ sebagai wakil presiden, tetapi dia tidak pergi ke perbatasan selama perjalanannya pada bulan Mei ke Jepang dan Korsel. Korut menembakkan rudal balistik antarbenua, menurut militer Korsel, dan dua rudal lainnya sehari setelah Biden meninggalkan wilayah tersebut.
Kunjungan Harris ke DMZ menjadikannya sebagai pejabat senior pemerintahan Joe Biden yang memeriksa garis demarkasi yang memisahkan dua Korea.
DMZ adalah zona penyangga selebar 2,5 mil yang membentang sekitar 160 mil melintasi semenanjung dan telah memisahkan kedua Korea sejak gencatan senjata tahun 1953 dalam Perang Korea.
Saat Harris berdiri hanya beberapa meter dari sisi perbatasan Korea Utara di Area Keamanan Bersama, warga Korut yang bekerja di sebuah gedung di sisi lain mengintip dari balik tirai.
"Korea Utara dan program rudal balistiknya mengganggu stabilitas perdamaian dan keamanan kawasan ini,” kata Harris, seraya menambahkan bahwa tujuan bersama AS dan Korea Selatan (Korsel) adalah denuklirisasi penuh Semenanjung Korea seperti dikutip dari The Washington Post, Kamis (29/9/2022).
Washington dan Pyongyang berbeda pendapat tentang arti “denuklirisasi lengkap” dalam praktiknya.
Setelah mengunjungi anggota militer AS dan keluarga mereka di Camp Bonifas, sebuah pos komando PBB di DMZ, Wakil Presiden AS itu pergi ke Pos Pengamatan Ouellette untuk mengamati zona demarkasi dan mengintip ke Korut melalui teropong. Ketika seorang tentara Korsel mengatakan dia mungkin dapat melihat tentara Korut menatapnya, dia menjawab: "Saya tidak ragu itu akan terjadi."
“Sangat dekat,” katanya, mengacu pada pihak Korut.
Beberapa mantan presiden AS telah mengunjungi DMZ sejak didirikan sekitar tujuh dekade lalu.
Pada 2019, Presiden AS kala itu Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korut Kim Jong-un di DMZ dalam upaya yang gagal untuk membuat Pyongyang meninggalkan program nuklirnya.
Baru-baru ini, Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga berkunjung pada bulan Agustus, berbicara dengan para pemimpin Korsel tentang pencegahan nuklir.
Setelah itu, Pyongyang mengatakan kunjungan Pelosi menunjukkan permusuhan terbuka pemerintah Biden terhadap Korut dan menyebutnya sebagai perusak perdamaian dan stabilitas internasional terburuk.
Sementara Presiden Biden mengunjungi DMZ sebagai wakil presiden, tetapi dia tidak pergi ke perbatasan selama perjalanannya pada bulan Mei ke Jepang dan Korsel. Korut menembakkan rudal balistik antarbenua, menurut militer Korsel, dan dua rudal lainnya sehari setelah Biden meninggalkan wilayah tersebut.
(ian)