Jalin Kesepakatan dengan Taliban, Rusia Pasok Minyak dan Gas ke Afghanistan

Rabu, 28 September 2022 - 21:30 WIB
loading...
Jalin Kesepakatan dengan...
Jalin Kesepakatan dengan Taliban, Rusia Pasok Minyak dan Gas ke Afghanistan. FOTO/Reuters
A A A
KABUL - Taliban telah menandatangani kesepakatan sementara dengan Rusia untuk memasok bensin, solar, gas, dan gandum ke Afghanistan . Hal itu diungkapkan Penjabat Menteri Perdagangan dan Industri Afghanistan, Haji Nooruddin Azizi kepada Reuters, Selasa (27/9/2022).

Azizi mengatakan, kementeriannya sedang bekerja untuk mendiversifikasi mitra dagangnya dan bahwa Rusia telah menawarkan diskon kepada pemerintah Taliban untuk harga komoditas global rata-rata.



Langkah itu merupakan kesepakatan ekonomi internasional besar pertama yang diketahui dilakukan oleh Taliban sejak mereka kembali berkuasa lebih dari setahun yang lalu. Ini diyakini dapat membantu meringankan isolasi gerakan Islam yang secara efektif memutusnya dari sistem perbankan global.

“Kesepakatan itu akan melibatkan Rusia memasok sekitar satu juta ton bensin, satu juta ton diesel, 500 ribu ton gas minyak cair (LPG) dan dua juta ton gandum setiap tahun,” kata Azizi.

Menurut Azizi, perjanjian itu akan berjalan untuk masa percobaan yang tidak ditentukan, setelah itu kedua belah pihak diharapkan untuk menandatangani kesepakatan jangka panjang jika mereka puas dengan pengaturan tersebut.



Dia menolak memberikan perincian tentang harga atau metode pembayaran, tetapi mengatakan Rusia telah menyetujui diskon ke pasar global untuk barang-barang yang akan dikirim ke Afghanistan melalui jalan darat dan kereta api.

Kesepakatan itu diselesaikan setelah tim teknis Afghanistan menghabiskan beberapa minggu dalam diskusi di Moskow, setelah tinggal di sana setelah Azizi berkunjung ke sana bulan lalu.

Kementerian energi dan pertanian Rusia tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari perjanjian tersebut. Kantor Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, yang bertanggung jawab atas minyak dan gas, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.



Hingga kini, tidak ada negara yang secara resmi mengakui kelompok itu, yang melakukan pemberontakan selama 20 tahun melawan pasukan Barat dan sekutu lokal mereka di Afghanistan sebelum menyerbu ke Kabul saat pasukan AS mundur.

Para diplomat Barat mengatakan, kelompok itu perlu mengubah arahnya pada hak asasi manusia, khususnya perempuan, dan membuktikan bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok militan internasional untuk mendapatkan pengakuan formal.

Rusia tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban, tetapi Moskow menjadi tuan rumah bagi para pemimpin gerakan itu menjelang jatuhnya Kabul dan kedutaan besarnya adalah satu dari sedikit yang tetap buka di ibu kota Afghanistan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
Unjuk Kekuatan, Kapal...
Unjuk Kekuatan, Kapal Selam Nuklir Rusia Tembakkan Rudal Jelajah Kalibr Sejauh 1.100 Km
Jet Tempur Su-27 Ukraina...
Jet Tempur Su-27 Ukraina Jatuh saat Bertempur Melawan Drone Rusia
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Tegang! Jet Tempur Pakistan...
Tegang! Jet Tempur Pakistan Usir Pesawat Militer Rafale India di Atas Kashmir
Rekomendasi
Bisnis Kembali Bangkit,...
Bisnis Kembali Bangkit, Duniatex Group Rekrut 5.000 Karyawan Baru
Guru Biologi SMA di...
Guru Biologi SMA di Bandung yang Minta Siswa Gambar Alat Kelamin saat Ujian Minta Maaf
Cegah Kekerasan Remaja,...
Cegah Kekerasan Remaja, Seminar Siswa dan Lokakarya Guru Digelar di Dompu NTB
Berita Terkini
Hotel di Jepang Minta...
Hotel di Jepang Minta Turis Israel Tandatangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang
20 menit yang lalu
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
1 jam yang lalu
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
2 jam yang lalu
3 Penyebab Kapal China...
3 Penyebab Kapal China Muncul di Perairan Filipina, Salah Satunya Berkaitan dengan AS
2 jam yang lalu
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
3 jam yang lalu
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
4 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved