Kabur dari Mobilisasi Militer, Antrean Eksodus Warga Rusia Capai 16 Km

Selasa, 27 September 2022 - 17:01 WIB
loading...
A A A
Mereka termasuk Lithuania, yang berbatasan dengan Kaliningrad, eksklave Laut Baltik Rusia.

"Rusia harus tinggal dan berjuang. Melawan Putin," tweet Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis.

Rekannya di Latvia, juga anggota Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia, mengatakan eksodus menimbulkan risiko keamanan yang cukup besar bagi blok 27 negara dan mereka yang melarikan diri sekarang tidak dapat dianggap sebagai penentang hati nurani karena mereka tidak bertindak ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu.



Satu warga Rusia yang berhasil melarikan diri ke Finlandia, mengatakan kepada Sky News bahwa mereka yang tetap tinggal dan memprotes menghadapi pembunuhan.

"Saya punya beberapa teman dan kenalan yang berada di gelombang yang sama dengan saya dan saat ini mereka berada di Azerbaijan dan Armenia dan Belarusia dan beberapa dari mereka juga di Uni Eropa," kata Aleksander, bukan nama sebenarnya.

"Mereka semua mengerti bahwa tidak mungkin membuat perbedaan saat Anda berada di Rusia, untuk membuat kebaikan, karena segera bahkan tidak mungkin untuk membicarakan apa yang terjadi bahkan di dapur Anda sendiri," imbuhnya.

“Semua protes yang diadakan di Rusia, mereka bubar. Rusia adalah negara polisi yang diperintah oleh tiran, dan mereka akan memiliki cukup banyak petugas polisi, angkatan bersenjata khusus, untuk membubarkan semua warga," sambungnya.

“Jika banyak orang turun ke jalan, mereka dapat dengan mudah menggunakan senjata. Mereka sudah mencoba metode itu di Belarus dan kami tahu bagaimana akhirnya," ia melanjutkan.

"Rezim tidak akan jatuh. Rezim kuat. Mereka akan memiliki sumber daya yang cukup untuk membunuh warganya sendiri. Saya tidak ingin menjadi saksi atau peserta dari peristiwa ini," tukasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)