Sosok Jenderal China Li Qiaoming yang Dirumorkan Mengudeta Xi Jinping

Senin, 26 September 2022 - 07:41 WIB
loading...
A A A
“Video kendaraan militer yang bergerak ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara itu dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam PKC," imbuh penulis ternama Gordon G Chang.

Penulis masalah pertahanan India Saurav Jha berbagi di Twitter bahwa tidak ada penerbangan di atas Daerah Otonomi Tibet Cihna sebelumnya pada hari Sabtu.

"Yang menjadi perhatian langsung kami di sini di India. Banyak Penerbangan ke Lhasa Gonggar juga dibatalkan. Kami harus melihat apakah ada peningkatan lalu lintas udara militer di atas dataran tinggi Tibet atau tidak," kata Jha, mengisyaratkan kemungkinan aktivitas militer di India.

Kudeta Diragukan

Pakar tentang masalah China, Aadil Brar, mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Itu menjadi alasan yang logis mengapa dia tidak muncul di tengah publik saat ini.

Brar juga membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia lebih lanjut membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.

Jurnalis Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.

"Banyak desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC). Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah," kata Jacob dalam tweet-nya, seperti dikutip Hindustan Times, Senin (26/9/2022).

Jurnalis dan penulis Ananth Krishnan juga mengatakan sejauh ini tidak ada bukti kudeta.

"Sementara politik China adalah kotak hitam paling hitam, saya tidak menemukan bukti di Beijing hari ini untuk mendukung rumor media sosial mana pun," kata Krishnan di Twitter, mencatat bahwa desas-desus itu telah muncul menjelang pertemuan penting China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.140)