Kenapa Rusia Bersahabat dengan Indonesia? Ini Penjelasannya

Jum'at, 16 September 2022 - 19:01 WIB
loading...
Kenapa Rusia Bersahabat...
Presiden Jokowi bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di di Istana Kremlin, Kamis, 30 Juni 2022. Foto/Dok.MPI
A A A
JAKARTA - Rusia merupakan salah negara maju yang memiliki pengaruh cukup besar di dunia. Dalam perkembangannya, Moskow memang kerap terlibat dalam berbagai konflik dengan negara-negara lain.

Terbaru, Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Alih-alih segera selesai, Vladimir Putin justru tetap bersikukuh terhadap statusnya di Ukraina meski telah menghadapi rentetan sanksi dari dunia internasional.

Bukannya takut, Rusia justru menyerang balik para negara yang memberlakukan sanksi terhadapnya. Beberapa waktu yang lalu, Kremlin sempat merilis daftar negara yang dianggap tidak bersahabat.

Dalam daftar tersebut, Indonesia diketahui tidak masuk di dalamnya. Selain itu, di sosial media sendiri cukup banyak terlihat warganet Indonesia yang mendukung Rusia.

Lantas, mengapa Rusia tampak lebih bersahabat dengan Indonesia?



Dikutip dari laman Setkab RI, dalam pertemuan antara Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo pada 18 Mei 2016, Putin pernah menyebut bahwa Moskow dan Indonesia telah terikat oleh hubungan lama dan dekat sejak era Presiden Soekarno.

“Saya ingin mencatat bahwa Rusia dan Indonesia dihubungkan oleh hubungan yang sudah lama dan erat. Asal mereka adalah sahabat tulus negara ini, Presiden Indonesia Soekarno,” kata Putin di kediamannya di Bucherov Rucey, Sochi, Rusia seperti dilansir dari laman Setkab RI.

Lebih lanjut, Putin juga mengatakan bahwa dia bersama Jokowi mengingat kala Presiden Soekarno di tahun 1956 mengunjungi Sochi untuk bertemu dengan pimpinan Uni Soviet. Selain itu, kedua negara ini juga telah menyepakati sejumlah bantuan sistematis untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan dan memperdalam investasi dan kerjasama industri.

Dikutip dari laman SCMP, ketika bertanya mengenai hubungan antara Indonesia dan Rusia, keduanya telah memiliki sejarah erat yang bermula ketika Uni Soviet mendukung kemerdekaan Indonesia 1945.

Dalam hal ini, Proklamator Indonesia Soekarno memiliki hubungan dekat dengan Uni Soviet yang menjadikan Indonesia sekarang terhubung secara moral dengan Rusia. Selain itu, Moskow juga telah menjadi sumber senjata dan perangkat militer lain bagi Indonesia.



Dikutip dari laman Wilson Center, aspek sejarah memang tidak bisa dipisahkan dari awal mula kedekatan Indonesia dan Rusia. Pada tahun 1947, Indonesia menandatangani Perjanjian Persahabatan dengan Mesir, yang menandai sukses besar bagi diplomasi sebuah negara baru. Tak hanya itu, Indonesia juga mengambil langkah-langkah menuju hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara kubu sosialis, pertama dengan Uni Soviet.

Pada 25 Januari 1950, setelah beberapa keraguan akhirnya Uni Soviet secara resmi mengakui Indonesia. Pada tanggal 3 Februari 1950 pemerintah Indonesia mengirimkan telegram balasan yang mengkonfirmasi penerimaan telegram pengakuan Soviet. Tanggal ini dianggap sebagai tanggal resmi pembentukan hubungan diplomatik antara Uni Soviet dan Indonesia.

Namun, meski memiliki riwayat kedekatan dalam sejarahnya, status Indonesia sendiri sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok adalah melakukan pendekatan bebas aktif. Bebas berarti independen dan netral alias tidak berpihak terhadap siapapun. Sedangkan aktif dimaksudkan pada peran aktif untuk segera menyelesaikan perundingan damai.

Jadi, dapat dipahami bahwa Rusia terlihat lebih bersahabat dengan Indonesia karena memiliki sejarah panjang dalam hubungannya, yakni kala kedekatan Presiden Soekarno dengan pemimpin Uni Soviet kala itu.

Terbaru, setelah Rusia dan Ukraina berperang, Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin pertama di Asia Tenggara yang menyambangi langsung kedua Presiden negara tersebut, Yakni Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)