Putin-Sekjen PBB Telponan, Apa yang Dibicarakan?

Kamis, 15 September 2022 - 19:17 WIB
loading...
Putin-Sekjen PBB Telponan,...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sekjen PBB Antonio Guterres. Foto/Infobae
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui telepon pada hari Rabu. Hal itu diungkapkan Kremlin dalam sebuah pernyataan.

Menurut Kremlin, ketahanan pangan global, kesepakatan biji-bijian, dan konflik di Ukraina menjadi fokus utama pembicaraan keduanya.

"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberi tahu Presiden Putin tentang langkah-langkah yang diambil PBB untuk mencabut pembatasan ekspor barang pertanian dan pupuk Rusia. Moskow dan PBB sepakat untuk bekerja sama erat lebih lanjut untuk memastikan keamanan pangan internasional," kata pernyataan itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (15/9/2022).



Dalam pembicaraan itu juga dibahas adalah situasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia atau Zaporozhye, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, yang terletak di Ukraina tetapi telah dikendalikan oleh Rusia sejak Maret.

Moskow telah berulang kali menuduh pasukan Kiev menembaki lahan pabrik, memperingatkan bahwa tindakan seperti itu dapat menyebabkan bencana nuklir skala Chernobyl. Kiev telah membantah tuduhan itu dan malah menyalahkan Rusia atas insiden di fasilitas itu, meskipun daerah tersebut sudah berada di bawah kendali Moskow.

Pada hari Rabu, Putin menyambut baik upaya pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, yang bertujuan untuk berkontribusi pada keamanan pabrik dan memberi tahu Guterres tentang langkah-langkah yang telah diambil Rusia untuk memastikan keamanannya. IAEA mengirim misi ke PLTN itu pada 1 September.



Keduanya juga membahas misi pencarian fakta PBB yang diperkirakan akan menyelidiki serangan pada bulan Juli di pusat penahanan yang menampung tawanan perang Ukraina di dekat pemukiman Yelenovka di Republik Rakyat Donetsk.

Moskow menyalahkan Kiev atas serangan yang menewaskan 50 tahanan dan 73 lainnya terluka. Kiev membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa pasukan Rusia telah melancarkan serangan untuk menjebak Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengundang para ahli dari PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak. Pada hari Rabu, menurut Kremlin, Guterres mengatakan kepada Putin bahwa PBB masih melakukan "persiapan aktif" untuk misi tersebut.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)