Vladimir Putin Hargai Posisi Seimbang China di Krisis Ukraina
loading...
A
A
A
SAMARKAND - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku memahami bahwa Presiden China Xi Jinping memiliki pertanyaan dan kekhawatiran tentang situasi di Ukraina . Namun, Putin tetap memuji pemimpin China itu atas apa yang dia katakan sebagai posisi "seimbang" dalam konflik tersebut.
Perang Rusia-Ukraina telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong ekonomi global ke kondisi yang belum dipetakan dengan melonjaknya harga makanan dan energi di tengah konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Perang Dingin.
Pada pertemuan tatap muka pertama mereka sejak perang, Xi mengatakan dia sangat senang bertemu "teman lama saya" lagi. Hal itu diungkapkan Xi, setelah Putin mengatakan upaya kasar Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan dunia unipolar akan gagal.
"Kami sangat menghargai posisi seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina," kata Putin kepada Xi, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami memahami pertanyaan dan kekhawatiran Anda tentang hal ini. Dalam pertemuan hari ini, kami tentu saja akan menjelaskan posisi kami," lanjutnya.
Terakhir kali Xi dan Putin bertemu langsung, hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Kala itu, mereka mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" dan menandatangani janji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.
Namun, Beijing terganggu oleh dampaknya terhadap ekonomi global dan telah berhati-hati untuk tidak memberikan dukungan material kepada Rusia yang dapat memicu sanksi Barat terhadap ekonomi China sendiri.
Kemitraan Xi-Putin dianggap sebagai salah satu perkembangan paling signifikan dalam geopolitik setelah kebangkitan spektakuler China sendiri selama 40 tahun terakhir.
Perang Rusia-Ukraina telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong ekonomi global ke kondisi yang belum dipetakan dengan melonjaknya harga makanan dan energi di tengah konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Perang Dingin.
Pada pertemuan tatap muka pertama mereka sejak perang, Xi mengatakan dia sangat senang bertemu "teman lama saya" lagi. Hal itu diungkapkan Xi, setelah Putin mengatakan upaya kasar Amerika Serikat (AS) untuk menciptakan dunia unipolar akan gagal.
"Kami sangat menghargai posisi seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina," kata Putin kepada Xi, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami memahami pertanyaan dan kekhawatiran Anda tentang hal ini. Dalam pertemuan hari ini, kami tentu saja akan menjelaskan posisi kami," lanjutnya.
Terakhir kali Xi dan Putin bertemu langsung, hanya beberapa minggu sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Kala itu, mereka mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" dan menandatangani janji untuk berkolaborasi lebih banyak melawan Barat.
Namun, Beijing terganggu oleh dampaknya terhadap ekonomi global dan telah berhati-hati untuk tidak memberikan dukungan material kepada Rusia yang dapat memicu sanksi Barat terhadap ekonomi China sendiri.
Kemitraan Xi-Putin dianggap sebagai salah satu perkembangan paling signifikan dalam geopolitik setelah kebangkitan spektakuler China sendiri selama 40 tahun terakhir.