Pengawal Zelensky Tampak Mengenakan Lambang Pasukan Kejam Nazi

Kamis, 15 September 2022 - 05:15 WIB
loading...
Pengawal Zelensky Tampak Mengenakan Lambang Pasukan Kejam Nazi
Lambang Nazi tampak di bagian punggung pengawal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/Office of the President of Ukraine
A A A
KIEV - Salah satu pengawal bersenjata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlihat mengenakan lambang atau lencana yang menyerupai simbol unit Nazi Jerman yang digunakan selama Perang Dunia II.

Gambar yang dibagikan kantor pemimpin Ukraina itu dibuat selama kunjungannya ke kota Izyum yang baru-baru ini direbut kembali pada Rabu (14/9/2022).

Gambar tengkorak-dan-tulang yang kontroversial ditampilkan di bagian punggung seorang polisi Ukraina bersenjata lengkap, yang tampaknya menjadi bagian dari pasukan keamanan Zelensky selama perjalanan.

Hal itu terlihat pada salah satu foto yang dirilis kantor kepresidenan di media sosial.



Simbol itu adalah lambang unit SS-Totenkopfverbande, bagian dari paramiliter Nazi Schutzstaffel yang bertanggung jawab atas keamanan di kamp kematian.

Lambang itu juga diadopsi Divisi Panzer elit “Totenkopf” dari Waffen-SS, yang dibentuk dari penjaga kamp kematian dan bertempur di front Timur serta melakukan banyak kejahatan perang.

Di zaman modern, lambang itu diadopsi berbagai kelompok sayap kanan dan nasionalis di Ukraina, yang mendapat inspirasi dari pasukan nasionalis Ukraina yang berkolaborasi dengan Nazi Jerman selama Perang Dunia II dan berperang melawan Uni Soviet.



Organisasi yang memantau aktivitas para ekstremis menganggapnya sebagai simbol kebencian.

Pada Mei, kantor Zelensky menyertakan foto seorang tentara artileri Ukraina yang mengenakan lambang “kepala maut” serupa di dadanya dalam gambar yang diposting di media sosial pada kesempatan kemenangan Sekutu di teater perang Eropa.

Foto yang sama juga dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Ukraina hari itu.

Rusia mengutip pengaruh yang dimiliki kelompok-kelompok ekstremis di garda nasional dan militer Ukraina sebagai salah satu alasan mengirim pasukan ke negara tetangga itu pada akhir Februari.

Zelensky terpilih sebagai presiden pada 2019 dengan platform rekonsiliasi dengan pasukan pemberontak di timur dan normalisasi hubungan dengan Rusia.

Upaya awalnya untuk memenuhi janji kampanye disambut dengan kritik keras dan protes jalanan oleh kelompok-kelompok nasionalis, yang menyerukan kebijakan yang lebih keras dan penindasan terhadap Donbass.

Presiden Ukraina sejak itu telah mengubah dirinya sebagai tokoh politik tanpa kompromi yang mencari kekalahan total Rusia dan sekutunya serta menolak seruan pembicaraan damai.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)