Perang Azerbaijan-Armenia Berlanjut, Total 99 Tentara Tewas

Rabu, 14 September 2022 - 05:06 WIB
loading...
Perang Azerbaijan-Armenia Berlanjut, Total 99 Tentara Tewas
Tentara Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran di Nagorno-Karabakh. Sebanyak 99 tentara dari kedua kubu tewas. Foto/Kementerian Pertahanan Armenia
A A A
YEREVAN - Perang antara pasukan Azerbaijan dengan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang diperebutkan berlanjut sepanjang Selasa. Total, sudah 99 tentara dari kedua kubu tewas.

Kementerian Pertahanan Armenia sebelumnya mengatakan sedikitnya 49 tentaranya tewas dalam serangan penembakan oleh pasukan Azerbaijan setelah Senin tengah malam.

Sementara itu, Azerbaijan mengatakan bahwa 50 anggota militernya tewas dalam apa yang mereka sebut "provokasi besar-besaran" Armenia.



Pertempuran berlanjut sepanjang hari meskipun ada seruan untuk gencatan senjata oleh Rusia, yang menurut juru bicaraa Kremlin Dmitry Peskov, memberikan pengaruh yang signifikan di wilayah tersebut.

"Sulit untuk melebih-lebihkan peran Federasi Rusia, peran Putin secara pribadi," kata Peskov kepada wartawan, yang dilansir Reuters.

"Presiden tentu saja melakukan segala upaya untuk membantu meredakan ketegangan di perbatasan."

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeklaim telah menengahi gencatan senjata Selasa pagi, meskipun laporan media lokal menyebutkan gencatan senjata telah gagal.

Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pertempuran telah dihentikan di beberapa daerah, tetapi pasukan Azerbaijan masih berusaha untuk maju ke wilayah timurnya.

Menurut kementerian itu, infrastruktur sipil juga rusak dalam serangan pasukan Azerbaijan. Kendati demikian, namun jumlah korban di antara warga sipil di Armenia masih belum diketahui.

Azerbaijan mengeklaim serangan itu sebagai tanggapan terhadap "provokasi besar-besaran" oleh militer Armenia setelah pasukannya diduga menanam ranjau dan menembaki tentaranya.

Konflik terbaru ini bermula dari agresi puluhan tahun atas wilayah pegunungan yang diperebutkan di Kaukasus Selatan yang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan separatis yang didukung Armenia sejak 1994.

Rusia mengerahkan sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian ke wilayah itu pada tahun 2020 ketika perang enam minggu menewaskan lebih dari 6.600 orang. Perang tersebut terjadi setelah Azerbaijan merebut kembali sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh dan berakhir hanya setelah Moskow memfasilitasi kesepakatan damai.

Rusia pada hari Selasa mengatakan pertempuran harus diselesaikan secara eksklusif melalui cara politik dan diplomatik.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)