Serangan 9/11 di AS dan Teori Konspirasi Tak Ada Yahudi yang Terbunuh

Senin, 12 September 2022 - 08:51 WIB
loading...
Serangan 9/11 di AS...
Menara kembar World Trade Center, New York, Amerika Serikat, saat diserang pesawat United Airlines yang dibajak kelompok teroris 11 September 2001. Foto/REUTERS/Sean Adair
A A A
NEW YORK - Serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar World Trade Center (WTC), Amerika Serikat (AS), sudah 21 tahun berlalu. Namun, teori konspirasi anti-Semit yang menyudutkan umat Yahudi masih membekas.

Teori konspirasi itu dimunculkan oleh MD Rabbi Alam, tokoh yang pernah menjadi kandidat dari Partai Demokrat untuk sekretaris negara bagian di Missouri.

Lebih dari satu dasawarsa setelah serangan itu, Alam yang merupakan Muslim kelahiran Bangladesh, mengeklaim bahwa serangan 9/11 adalah rekayasa kelompok Yahudi. Alasannya, kata dia, hari serangan itu adalah hari libur khusus umat Yahudi dan tak ada korban tewas di pihak umat Yahudi.

Klaim kontroversial itu disampaikan dalam diskusi internet dan dalam wawancaranya dengan The Washington Free Beacon pada Juli 2012.

“Mengapa [dulu] 9/11 adalah hari raya resmi untuk semua orang Yahudi yang bekerja di WTC?” tanya Alam saat itu dalam diskusi internet berjudul "Apakah 9/11 konspirasi?"



Ditanya dalam wawancara dengan Free Beacon pada saat itu tentang pandangannya, Alam berkata, "Pertanyaan saya adalah, 'Apa alasan tidak ada satu pun orang Yahudi yang terbunuh pada hari itu?'"

"Apakah ada satu orang Yahudi yang terbunuh pada hari itu," dia mempertanyakan lebih lanjut tentang serangan di New York City.

Alam juga bersikeras pada saat itu bahwa pesawat yang menabrak menara kembar WTC tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas runtuhnya gedung tersebut.

“Saya memiliki keraguan 100%. Itu tidak bertambah,” katanya. "Intinya adalah pesawat tidak bertanggung jawab penuh atas penghancuran seluruh bangunan."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
Sentil China, Jenderal...
Sentil China, Jenderal AS Nyatakan Siap Melawan Agresi Asia
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Pernyataan Paus Fransiskus...
Pernyataan Paus Fransiskus Tentang Palestina
Terungkap! Menhan AS...
Terungkap! Menhan AS Hegseth Bagikan Informasi Rahasia Serang Yaman ke Istri dan Kakak
Rekomendasi
Tindakan Nekat Pangeran...
Tindakan Nekat Pangeran Harry Picu Keretakan Baru dengan William
Hadis tentang Tulang...
Hadis tentang Tulang Rusuk Wanita Beserta Penjelasannya
Selain UT, Sinyal GAC...
Selain UT, Sinyal GAC Aion E9 Hadir di Indonesia Semakin Kuat
Berita Terkini
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
28 menit yang lalu
Paus Fransiskus akan...
Paus Fransiskus akan Dimakamkan pada Hari Sabtu 26 April
57 menit yang lalu
Kelompok Bersenjata...
Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas
2 jam yang lalu
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
10 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
11 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
12 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved