Pakar Hukum: Posting Lelucon di Media Sosial Adalah Kejahatan di Saudi

Minggu, 11 September 2022 - 17:37 WIB
loading...
Pakar Hukum: Posting...
Pakar Hukum: Posting Lelucon di Media Sosial Adalah Kejahatan di Saudi. FOTO/Reuters
A A A
JEDDAH - Di bawah hukum kejahatan dunia maya Arab Saudi , orang yang iseng dapat menghadapi hukuman SR5 juta (lebih dari USD1,3 juta) dan tiga tahun penjara, menurut seorang pakar hukum.

Dr. Majed Garoub mengatakan kepada Arab News, bahwa memposting lelucon di media sosial adalah kejahatan di Arab Saudi, dan itu diklasifikasikan sebagai pelanggaran terhadap Undang-Undang Kejahatan Anti-Siber negara itu.



“Hukuman untuk kejahatan tersebut berkisar dari SR500.000 hingga SR5 juta atau penjara dari enam bulan hingga tiga tahun. Namun, kedua hukuman tersebut dapat diterapkan, tergantung pada sifat konten yang melanggar,” jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa memposting prank di media sosial adalah pelanggaran meskipun itu adalah prank yang memiliki persetujuan.

“Kejahatan adalah kejahatan. Kami sekarang memiliki undang-undang yang mengkriminalisasi kegiatan ini dan menganggapnya sebagai tindakan ofensif. Juga dianggap sebagai kejahatan jika seseorang memposting ulang, menyukai, atau me-retweet sebuah lelucon,” kata Garoub.

Memberikan pendapat pribadinya, pengacara itu percaya bahwa siapa pun yang memposting ulang, menyukai, atau me-retweet konten yang melanggar harus dihukum dengan hukuman maksimal. Namun, dia mengatakan bahwa hukuman hukum mempertimbangkan keadaan setiap pelanggaran.



Garoub membenarkan sudut pandangnya dengan mengatakan bahwa pelanggar pertama mungkin telah melakukan konten di bawah pengaruh faktor emosional tertentu atau tidak menyadari efek negatifnya. Tetapi, orang yang me-retweet atau mem-posting ulang seharusnya menonton konten tersebut, menegaskan kembali keyakinannya pada konten.

Adapun pelanggar remaja, Garoub mengatakan bahwa anak muda diperlakukan berbeda. “Pihak berwenang mengharuskan mereka muncul untuk penyelidikan melalui mekanisme tertentu yang mempertimbangkan usia mereka dan kehadiran wali mereka. Ada pengadilan khusus, rumah tahanan remaja bagi pelaku yang masih di bawah umur,” katanya.

Ia menambahkan, penyidik dan hakim juga mempertimbangkan usia pelanggar dan menerapkan hukuman dan hukuman penjara yang sesuai dengan usia dan perbuatan melawan hukumnya.



Berbicara tentang perbedaan dari perspektif hukum antara lelucon yang diunggah beberapa orang di media sosial dan apa yang kita lihat di televisi, Garoubs mengatakan bahwa lelucon di media sosial berbeda dengan yang ada di TV karena yang terakhir menyajikan acara komedi.

“Secara hukum, keduanya berbeda. Acara TV tunduk pada peraturan Komisi Umum Media Audiovisual sementara pelanggaran yang diposting di platform media sosial tunduk pada Undang-Undang Anti-Cyber Crime,” katanya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Pesan Ramadan Raja Salman:...
Pesan Ramadan Raja Salman: Kami Memohon Allah agar Rakyat Palestina Hidup Aman
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Menteri Arab Saudi Kecam...
Menteri Arab Saudi Kecam Pengumpul Sumbangan Atas Nama Agama, Padahal Bohong
Ragam Penentuan Awal...
Ragam Penentuan Awal Puasa di Berbagai Negara, Siapa Saja yang Mulai 1 Maret 2025?
Suhu Dingin Ekstrem...
Suhu Dingin Ekstrem Melanda Arab Saudi, Air Mancur Pun Membeku
Mesir Akan Beli Listrik...
Mesir Akan Beli Listrik dari Arab Saudi selama 20 Tahun
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
43 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS dan Israel Adalah...
AS dan Israel Adalah Dalang Perang Saudara di Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved