Cara Arab Saudi Menghukum Para Koruptor

Kamis, 08 September 2022 - 14:24 WIB
loading...
Cara Arab Saudi Menghukum...
Arab Saudi menerapkan hukuman mati dengan metode pancung bagi koruptor. Foto/SINDOnews.com/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Arab Saudi merupakan negara dengan sistem kerajaan atau monarki. Hukum yang digunakan adalah menggunakan syariat Islam berdasarkan Al-Qur’an, Hadits Nabi SAW, serta fiqih mazhab Hanbali.

Kebijakan pemerintah dalam politik dilaksanakan oleh raja sesuai dengan syariat Islam.

Arab Saudi juga menerapkan berbagai regulasi dan membangun lembaga yang menangani kasus-kasus yang tidak dicakup oleh syariat Islam.

Penegakan hukum di Arab Saudi salah satunya adalah lahirnya gerakan anti-korupsi. Negara ini menerapkan hukuman mati bagi para koruptor berdasarkan syariat Islam.

Baca juga: 3 Jet Rusia yang Digunakan untuk Menyerang Ukraina

Acuan pelaksanaan hukuman mati mengadopsi sistem qisas atau pelaksanaan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Hukum ini dikenal dengan istilah “utang nyawa dibayar nyawa”.

Meskipun koruptor, secara harfiah, tidak melakukan pembunuhan, namun dampak dari tindakannya sangat berpengaruh besar dan merugikan bagi negara.

Bagi para koruptor yang telah mencuri uang negara akan mendapatkan hukuman mati dengan metode pancung. Eksekutornya adalah algojo yang sudah terlatih.

Eksekusi pancung, yang diklaim mengadopsi syariat Islam, biasanya dilaksanakan di tempat umum, serta diperbolehkan untuk ditonton oleh banyak orang. Tujuannya, sebagai pembelajaran publik untuk mencegah kejahatan serupa terulang lagi.

Bahkan, terpidana yang telah dieksekusi, akan dibiarkan begitu saja selama beberapa hari.

Hingga saat ini, Arab Saudi masih mempertahankan hukuman mati sebagai hukuman yang paling berat bagi para pelaku kejahatan fatal.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Turki Dukung Pakistan,...
Turki Dukung Pakistan, Israel Dukung India, Negara-negara Teluk Ingin Mediasi
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Profil Abdelkader Harkassi,...
Profil Abdelkader Harkassi, Imam Spanyol yang Berangkat Haji dengan Naik Kuda
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Trump Ingin Arab Saudi...
Trump Ingin Arab Saudi Tanam Duit Lebih Banyak di AS, Bidik Investasi Rp16.60 Triliun
Eks Pimpinan UE Sebut...
Eks Pimpinan UE Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Tuduh AS dan Eropa Terlibat
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Jenazah Kolonel Cpl...
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan Korban Ledakan Amunisi Dimakamkan di Sleman
Vespa Sprint S 150 Lengkap...
Vespa Sprint S 150 Lengkap dengan Harga dan Spesifikasi
Berita Terkini
Kenapa India dan Pakistan...
Kenapa India dan Pakistan Menjadi Musuh Bebuyutan ? Ini Sejarah Lengkapnya
Inggris: Ekspor Komponen...
Inggris: Ekspor Komponen Jet Siluman F-35 ke Israel Lebih Penting daripada Hentikan Genosida Gaza
Jenderal India Tak Setuju...
Jenderal India Tak Setuju Perang Habis-habisan Melawan Pakistan: Ini Bukan Film Bollywood!
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Australia Kirim Kapal...
Australia Kirim Kapal Perang untuk Misi yang Targetkan Korea Utara
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved