Kaisar Jepang Berencana Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II
loading...
A
A
A
TOKYO - Kaisar Jepang, Naruhito, berencana untuk menghadiri pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II di Inggris. Hal itu diungkapkan sumber pemerintah Jepang, Sabtu (10/9/2022).
Permaisuri Masako, yang telah lama berjuang melawan penyakit yang disebabkan oleh stres, juga diharapkan menghadiri upacara tersebut tergantung pada kondisinya, kata sumber tersebut.
Menyusul kematian Ratu Elizabeth pada usia 96 pada hari Kamis, pasangan kekaisaran Jepang serta mantan Kaisar Akihito dan mantan Permaisuri Michiko mulai merayakan tiga hari berkabung mulai Jumat, kata sumber tersebut.
Kaisar secara tradisional tidak menghadiri pemakaman. Kaisar Akihito menjadi yang pertama melakukannya ketika dia dan istrinya pergi ke Belgia untuk menghadiri pemakaman Raja Baudouin pada 1993.
Kaisar Naruhito, yang belajar di Universitas Oxford pada 1980-an, pada hari Jumat memuji mendiang Ratu Elizabeth II untuk kehidupan pelayanannya.
"Saya mengungkapkan kesedihan yang tulus dan kesedihan yang mendalam," kata Naruhito dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
"Dari hati saya, saya menyatakan rasa terima kasih dan penghargaan saya atas banyak pencapaian dan kontribusinya," kata kaisar Jepang itu dalam pesannya, di mana dia juga mengingat pertemuan hangatnya dengan Ratu Elizabeth II saat dia belajar di Oxford.
Kaisar dan permaisuri telah merencanakan untuk mengunjungi Inggris pada tahun 2020 untuk perjalanan luar negeri pertama mereka setelah naik takhta pada Mei 2019, tetapi rencana itu terpaksa ditunda karena pandemi virus Corona.
Selain itu, Perdana Menteri Fumio Kishida juga mempertimbangkan untuk hadir, menurut stasiun televisi Asahi.
Pada Jumat kemarin, Kishida mengatakan Ratu Elizabeth II, yang mengunjungi Jepang pada tahun 1975 untuk bertemu Kaisar Hirohito, memberikan kontribusi besar untuk memperkuat hubungan Jepang dengan Inggris seperti dikutip dari Japan Times.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
Permaisuri Masako, yang telah lama berjuang melawan penyakit yang disebabkan oleh stres, juga diharapkan menghadiri upacara tersebut tergantung pada kondisinya, kata sumber tersebut.
Menyusul kematian Ratu Elizabeth pada usia 96 pada hari Kamis, pasangan kekaisaran Jepang serta mantan Kaisar Akihito dan mantan Permaisuri Michiko mulai merayakan tiga hari berkabung mulai Jumat, kata sumber tersebut.
Kaisar secara tradisional tidak menghadiri pemakaman. Kaisar Akihito menjadi yang pertama melakukannya ketika dia dan istrinya pergi ke Belgia untuk menghadiri pemakaman Raja Baudouin pada 1993.
Kaisar Naruhito, yang belajar di Universitas Oxford pada 1980-an, pada hari Jumat memuji mendiang Ratu Elizabeth II untuk kehidupan pelayanannya.
"Saya mengungkapkan kesedihan yang tulus dan kesedihan yang mendalam," kata Naruhito dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
"Dari hati saya, saya menyatakan rasa terima kasih dan penghargaan saya atas banyak pencapaian dan kontribusinya," kata kaisar Jepang itu dalam pesannya, di mana dia juga mengingat pertemuan hangatnya dengan Ratu Elizabeth II saat dia belajar di Oxford.
Kaisar dan permaisuri telah merencanakan untuk mengunjungi Inggris pada tahun 2020 untuk perjalanan luar negeri pertama mereka setelah naik takhta pada Mei 2019, tetapi rencana itu terpaksa ditunda karena pandemi virus Corona.
Selain itu, Perdana Menteri Fumio Kishida juga mempertimbangkan untuk hadir, menurut stasiun televisi Asahi.
Pada Jumat kemarin, Kishida mengatakan Ratu Elizabeth II, yang mengunjungi Jepang pada tahun 1975 untuk bertemu Kaisar Hirohito, memberikan kontribusi besar untuk memperkuat hubungan Jepang dengan Inggris seperti dikutip dari Japan Times.
Lihat Juga: Kisah Nishimura Mako, Satu-satunya Wanita yang Gabung Yakuza dan Tak Pernah Kalah Bertarung
(ian)