Ratu Elizabeth II Meninggal, Kapal Induk Senilai Rp51,6 Triliun Tembakkan 96 Meriam

Sabtu, 10 September 2022 - 12:41 WIB
loading...
A A A
Pada pukul 1 siang pada hari Jumat, "Death Gun Salute" ditembakkan di London, serta di lokasi lain di Inggris dan di stasiun penghormatan di dalam dan luar negeri.

Satu putaran ditembakkan setiap 10 detik, di mana 96 putaran mewakili setiap tahun kehidupan Ratu Elizabeth II.

Di London, King's Troop Royal Horse Artillery menembakkan "Death Gun Salute" di Hyde Park, sementara pada saat yang sama "Death Gun Salute" ditembakkan ke Tower of London oleh Honorable Artillery Company (HAC).

Sekitar 71 kuda masuk ke Hyde Park, 36 di antaranya menarik enam meriam 13 pon era Perang Dunia Pertama.

Artileri Kuda Kerajaan Pasukan Raja adalah unit seremonial yang dipasang oleh Angkatan Darat Inggris yang melakukan hormat senjata kerajaan pada peringatan monarki dan acara-acara kenegaraan, seperti kunjungan kenegaraan dan ulang tahun kerajaan.

HAC berasal dari tahun 1537, menjadikannya resimen tertua di Angkatan Darat Inggris. Ini mengambil alih peran hormat senjata dari Menara London pada tahun 1924.

"Merupakan suatu kehormatan dan hak istimewa bagi HAC untuk memainkan peran kami dalam memperingati kehidupan Yang Mulia Ratu, Kapten Jenderal kami. Dalam masa berkabung nasional ini, pikiran kami bersama keluarga kerajaan," kata Mayor Matt Aldridge, seorang komandan dari HAC.

Kepala Staf Pertahanan Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan personel layanan militer harus melakukan tugas terakhir mereka kepada penguasa yang sangat dicintai dalam beberapa hari mendatang. "Kami melakukannya dengan kekaguman dan rasa terima kasih," katanya, seperti dikutip Mail Online, Sabtu (10/9/2022).

Dalam sebuah pernyataan yang di-posting di halaman Twitter Kementerian Pertahanan, Radakin berkata: "Atas nama Angkatan Bersenjata kami, saya ingin menyampaikan belasungkawa kami kepada Yang Mulia Raja, dan kepada keluarga kerajaan."

"Hubungan antara Ratu dan Angkatan Bersenjata sangat pribadi. Melalui pelayanannya sendiri dalam Perang Dunia II, dan sebagai istri, ibu, dan nenek dari petugas pelayanan, Ratu memahami lebih baik daripada kebanyakan beban dan kemuliaan hidup dalam seragam," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1391 seconds (0.1#10.140)