FBI Temukan Dokumen Pertahanan Nuklir Negara Lain di Kediaman Trump

Rabu, 07 September 2022 - 23:15 WIB
loading...
FBI Temukan Dokumen...
FBI temukan dokumen pertahanan nuklir negara lain di kediaman Donald Trump. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Biro investigasi federal, FBI, menermukan dokumen yang menggambarkan kemampuan nuklir pemerintahlain selama penggeledahan di kediaman mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Mar-a-Lago.

Kabar itu dilaporkan oleh Washington Post mengutip sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya. Surat kabar AS itu tidak mengidentifikasi pemerintah asing yang disebutkan dalam dokumen yang menggambarkan pertahanan militer negara itu.

Isi lebih dari 11.000 dokumen pemerintah dan foto-foto agen FBI yang ditemukan dari kediaman Trump bulan lalu belum terungkap, tetapi laporan sebelumnya dari Washington Post mengindikasikan dokumen rahasia tentang senjata nuklir termasuk di antara barang-barang yang dicari oleh otoritas federal itu.



Beberapa catatan yang disita dari kediaman Donald Trump di Florida biasanya dijaga ketat dan memiliki "petugas kontrol yang ditunjuk" untuk memantau lokasi dokumen.

Menurut laporan Washington Post, di antara catatan yang ditemukan oleh FBI adalah dokumen yang merinci operasi rahasia AS yang memerlukan izin khusus 'berdasarkan kebutuhan untuk mengetahui', di luar izin rahasia.

"Beberapa pejabat keamanan nasional paling senior pemerintahan Biden tidak berwenang untuk meninjau beberapa dokumen karena sangat dibatasi," tulis Washington Post seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (7/9/2022).

Trump sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman atas penghapusannya yang tidak sah atas catatan pemerintah yang sangat sensitif dari Gedung Putih dan karena diduga menyimpannya secara tidak benar di Mar-a-Lago.



Temuan ini merupakan putaran terbaru dalam kisah selama berminggu-minggu yang dimulai ketika agen pemerintah AS melakukan pencarian yang belum pernah terjadi sebelumnya di rumah mantan presiden AS di Florida itu.

Trump telah menyerang departemen tersebut, termasuk pada kampanye akhir pekan di mana ia menyebut FBI dan Departemen Kehakiman sebagai "monster ganas". Banyak orang lain, termasuk mantan jaksa agung era Trump, William Barr, membela penyelidikan atas penyimpanan catatan pemerintahnya, dengan mengatakan bahwa hal itu menimbulkan risiko keamanan nasional yang besar.

Seorang hakim federal baru-baru ini mengabulkan permintaan Trump untuk penunjukan master khusus guna meninjau dokumen yang disita dari Mar-a-Lago pada 8 Agustus lalu. Keputusan Hakim Aileen Cannon, yang ditunjuk Trump, untuk sementara mencegah Departemen Kehakiman meninjau catatan penyelidikan kriminalnya sampai setelah peninjauan master khusus.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1387 seconds (0.1#10.140)