Penggerebekan Rumah Trump Berbuntut Panjang, Masih Belum Jelas Apa yang Dicari FBI
loading...
A
A
A
WASHINGTON - FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) mengklaim mereka menerima ancaman pengeboman, kekerasan, dan "perang saudara", sejak agen federal menggerebek rumah Donald Trump di Florida.
Pendukung mantan presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan penggerebekan rumah Trump oleh FBI itu bermotif politik.
“FBI dan DHS telah mengidentifikasi beberapa ancaman yang diartikulasikan dan menyerukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat peradilan, penegak hukum, dan pemerintah yang terkait dengan penggeledahan Palm Beach," papar badan-badan itu memperingatkan dalam buletin kepada penegak hukum federal dan lokal, seperti yang dilaporkan beberapa media AS pada Minggu (14/8/2022).
Menurut buletin itu, Hakim Federal Bruce Reinhart juga menjadi sasaran ancaman kekerasan.
Reinhart, mantan pengacara yang mewakili para karyawan almarhum pedofil Jeffrey Epstein, menyetujui surat perintah FBI untuk menggeledah kediaman Trump di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Senin lalu.
Masih belum jelas apa sebenarnya yang dicari FBI di Mar-a-Lago.
Laporan awal menunjukkan penggerebekan itu difokuskan untuk menemukan dokumen yang dibawa Trump ke Florida alih-alih menyerahkannya ke Arsip Nasional.
Sementara laporan tindak lanjut oleh Washington Post mengklaim dokumen tersebut berkaitan dengan senjata nuklir.
Deskripsi ini tidak jelas dan dapat merujuk, misalnya, pada korespondensi mantan presiden dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang kemungkinan akan menyebutkan senjata-senjata ini.
Pendukung mantan presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan penggerebekan rumah Trump oleh FBI itu bermotif politik.
“FBI dan DHS telah mengidentifikasi beberapa ancaman yang diartikulasikan dan menyerukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat peradilan, penegak hukum, dan pemerintah yang terkait dengan penggeledahan Palm Beach," papar badan-badan itu memperingatkan dalam buletin kepada penegak hukum federal dan lokal, seperti yang dilaporkan beberapa media AS pada Minggu (14/8/2022).
Menurut buletin itu, Hakim Federal Bruce Reinhart juga menjadi sasaran ancaman kekerasan.
Reinhart, mantan pengacara yang mewakili para karyawan almarhum pedofil Jeffrey Epstein, menyetujui surat perintah FBI untuk menggeledah kediaman Trump di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Senin lalu.
Masih belum jelas apa sebenarnya yang dicari FBI di Mar-a-Lago.
Laporan awal menunjukkan penggerebekan itu difokuskan untuk menemukan dokumen yang dibawa Trump ke Florida alih-alih menyerahkannya ke Arsip Nasional.
Sementara laporan tindak lanjut oleh Washington Post mengklaim dokumen tersebut berkaitan dengan senjata nuklir.
Deskripsi ini tidak jelas dan dapat merujuk, misalnya, pada korespondensi mantan presiden dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, yang kemungkinan akan menyebutkan senjata-senjata ini.