Ikut Perang Bela Ukraina, Pria Israel Dibunuh Tentara Rusia
loading...
A
A
A
"Pada 2015, dia pergi ke Ukraina untuk merawat neneknya. Neneknya sakit dan dia seharusnya kembali setelah beberapa saat, tetapi dia bertemu istrinya di sana dan memutuskan untuk tinggal. Dia mulai melatih di beberapa klub di Lviv, dan baru-baru ini mengambil kursus pelatihan di Donetsk untuk mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA, tetapi saat kursus akan selesai, perang pecah," katanya.
"Begitu perang dimulai, dia mendaftar. Kami berbicara sebulan yang lalu dan dia memberi tahu saya bahwa dia belum berada di zona pertempuran, karena masih dalam pelatihan dasar," ujarnya.
Yarkayev mengatakan dia terakhir bertemu Fialka sekitar dua bulan sebelum perang pecah.
"Saya terbang dengan istri saya dan dia menjamu kami di rumahnya. Saya datang untuk bepergian dan bersenang-senang, tetapi dia hanya ingin belajar tentang metode pelatihan di Hapoel Be'er Sheva," kata Yarkayev.
"Kami duduk di sebuah kafe, dan saya mengatakan kepadanya, 'mari bersenang-senang dan berbicara tentang kehidupan', tetapi yang dia inginkan hanyalah berbicara tentang pelatihan. Dia adalah pria yang luar biasa. Ini sangat tragis," imbuh dia.
"Begitu perang dimulai, dia mendaftar. Kami berbicara sebulan yang lalu dan dia memberi tahu saya bahwa dia belum berada di zona pertempuran, karena masih dalam pelatihan dasar," ujarnya.
Yarkayev mengatakan dia terakhir bertemu Fialka sekitar dua bulan sebelum perang pecah.
"Saya terbang dengan istri saya dan dia menjamu kami di rumahnya. Saya datang untuk bepergian dan bersenang-senang, tetapi dia hanya ingin belajar tentang metode pelatihan di Hapoel Be'er Sheva," kata Yarkayev.
"Kami duduk di sebuah kafe, dan saya mengatakan kepadanya, 'mari bersenang-senang dan berbicara tentang kehidupan', tetapi yang dia inginkan hanyalah berbicara tentang pelatihan. Dia adalah pria yang luar biasa. Ini sangat tragis," imbuh dia.
(min)