Kisah Orang Yahudi Mengungsi ke Palestina karena Diusir Adolf Hitler di Jerman

Senin, 05 September 2022 - 15:45 WIB
loading...
Kisah Orang Yahudi Mengungsi...
Tentara Nazi mengumpulkan orang-orang Yahudi untuk ditangkap selama Pemberontakan Ghetto Warsawa. Foto/Administrasi Arsip dan Arsip Nasional Jerman (6003996)
A A A
YERUSALEM - Tahun 1930-an ada lebih dari 60.000 orang Yahudi berimigrasi ke Palestina, sebagian besarnya diatur berdasarkan perjanjian Haavara (Transfer).

Perjanjian antara otoritas Yahudi di Palestina dan Jerman itu memfasilitasi emigrasi orang Yahudi ke Palestina.

Kendala utama untuk orang Yahudi yang beremigrasi ke Palestina ini adalah undang-undang Jerman yang melarang ekspor mata uang asing.



Yang ada dalam perjanjian tersebut, aset yang dimiliki orang Yahudi dari jerman akan dijual dan modalnya akan ditransfer ke Palestina dengan mengekspor produk-produk jerman.

Parlemen Inggris pada Mei 1939 menyetujui pernyataan kebijakan yang disebut sebagai British White Paper, dengan memuat langkah-langkah yang membatasi masuknya orang Yahudi ke Palestina.

Puluhan ribu orang Yahudi dari Jerman, Austria, dan Polandia beremigrasi ke Shanghai yang tidak mensyaratkan visa masuk, dengan terbatasnya negara yang dapat dituju.

Dalam jumlah yang terbatas, orang-orang Yahudi memasuki Palestina selama perang lewat imigrasi “illegal” (Aliyah Bet), walaupun terdapat perbatasan yang dikelola Inggris.

Walaupun pemerintah Inggris mengizinkan masuknya 10.000 anak-anak Yahudi dalam suatu program khusus bernama Kindertransport (Transportasi anak-anak), tetapi Inggris membatasi penerimaan imigran pada tahun 1938 sampai 1939.

Gerakan Zionis menyusun pelarian 18.000 orang Yahudi Eropa tengah dan Timur ke Palestina dari tahun 1937 sampai 1944. Awalnya pelabuhan Yunani digunakan untuk memulai perjalanan ke pelabuhan Palestina.

Lalu, para pengungsi Yahudi pergi melalui pelabuhan laut hitan di Bulgaria dan Rumania. Di pelabuhan Turki, banyak kapal yang ingin mengisi bahan bakar.

Lebih dari 16.000 orang Yahudi melewati Turki dalam perjalanan ke Palestina, terlepas dari upaya turki untuk menghalangi kapal-kapal yang ingin berlabuh.

Kapal yang membawa sebagian mengungsi menuju ke Palestina, tenggelam di lepas pantai Turki, tetapi tidak diketahui apa penyebab pasti tenggelamnya kapal tersebut.

Namun diperkirakan “Struma” secara keliru ditorpedo oleh kapal selam Soviet.

Zionisme sebagai gerakan politik secara konvensional berasal dari tahun 1882. Kelompok-kelompok kecil Yahudi yang tersebar di seluruh Eropa, mulai bekerja samauntuk mendiirikan koloni pertanian di Palestina.

Imigrasi marjinal relatif kecil dibandingkan dengan total penduduk Palestina dan tujuan lain para imigran.

Faktanya, pada malam Perang Dunia I, 80.000 orang Yahudi Palestina hanya merupakan 3% dari migrasi Yahudi lintas samudera selama periode itu.

Dengan Perang Dunia I, total penduduk Palestina turun. Komunitas Yahudi saat itu hanya berjumlah 60.000 orang.

Imigrasi Yahudi meningkat lagi setelah Perang Dunia I, karena imigrasi yang lebih kuat. Aliyot ketiga dan keempat membawa 35.000 orang Yahudi dari Uni Soviet, Polandia dan negara-negara Baltik antara tahun 1919 dan 1923, dan 82.000 orang Yahudi dari Balkan.

Kebijakan Inggris mengenai imigrasi Yahudi ke Palestina berkembang selama periode mandat, seperti halnya tanggapan Yahudi Eropa terhadapnya.

Penulis: MG/Navizia Louvitrioktavia

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Tentara Israel Akan...
Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
Saat Rayakan Paskah...
Saat Rayakan Paskah Yahudi, Rumah Gubernur Pennsylvania Justru Dibakar Warga
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Asal Israel Hentikan Perang Gaza
Dokter China Berhasil...
Dokter China Berhasil Pasang Jantung Buatan Terkecil di Dunia ke Bocah 7 Tahun
Rekomendasi
Nova Arianto Belum Pikirkan...
Nova Arianto Belum Pikirkan SEA Games 2025, Fokus Total ke Piala Dunia U-17!
Matchday 30 Bundesliga:...
Matchday 30 Bundesliga: Saksikan Aksi Seru Klub Jerman Favoritmu di VISION+
Its Family Time! Siap-siap...
It's Family Time! Siap-siap Ngakak Bareng Shaun dan Domba-domba Lucu yang Idenya Selalu Out Of The Box di GTV!
Berita Terkini
Israel Bersiap Menyerang...
Israel Bersiap Menyerang dengan Bom Canggih, Seberapa Kuat Pertahanan Udara Iran?
33 menit yang lalu
AS Bombardir Pelabuhan...
AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Yaman yang Dikuasai Houthi, 38 Orang Tewas
1 jam yang lalu
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
1 jam yang lalu
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
1 jam yang lalu
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
4 jam yang lalu
Zelensky: China Memasok...
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia!
5 jam yang lalu
Infografis
Prancis Kerahkan Pesawat...
Prancis Kerahkan Pesawat Bersenjata Nuklir ke Perbatasan Jerman
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved